Senin, 22 Desember 2014

4 HARI EKSPLORE PULAU BANGKA



Pulau Bangka, sebagai destinasi wisata, mungkin tidak setenar pulau sebelahnya, Belitung, yang sudah cukup terkenal lewat tetralogi laskar pelangi. Pulau bangka lebih terkenal sebagai penghasil timah, ketimbang destinasi wisata. Namun siapa sangka ternyata Pulau Bangka menyimpan berjuta tempat menarik dan eksotik pula untuk didatangi, mulai dari wisata pantai dengan batu-batu raksasanya yang khas, wisata kuliner, wisata budaya, sampai wisata sejarah. Terdiri dari 1 kota, yaitu kota Pangkalpinang, dan 4 kabupaten yaitu kabupaten Bangka, Bangka Selatan, Bangka Tengah, dan Bangka Barat, saya menghabiskan 4 hari 3 malam pada tanggal 15-18 November 2012 yang lalu di pulau ini. Waktu yang teramat singkat sebetulnya meski saya berusaha untuk bisa menyusuri setiap tempat menarik di pulau yang kaya akan timah ini.

Batu Balai, Muntok

HARI KE-1 – EKSPLORE KOTA PANGKALPINANG

Pesawat saya mendarat di Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, pada sore hari jam 3 sore. Sudah cukup sore untuk eksplore kota Pangkalpinang. Menuju kota Pangkal pinang dari Bandara pun bisa memakai angkot berwarna kuning dengan terlebih dahulu berjalan kaki sekitar 200 meter keluar bandara menuju jalan raya. Sepertinya hari itu kota Pangkalpinang baru saja diguyur hujan lebat terlihat dari jalan raya yang basah akibat hujan.

kelenteng kwan tie miau
Sore itu, saya memutuskan jalan-jalan sebentar menikmati kota Pangkalpinang. Di tengah kota terdapat kelenteng cantik, kelenteng kwan tie miau. Kelenteng kecil namun ramai dengan orang yang sembahyang. Tidak jauh dari situ, saya berjalan kaki ke masjid raya Pangkal Pinang. Tidak begitu besar pula masjidnya. Kalau di tanya mana sebetulnya yang dimaksud pusat kota Pangkalpinang ? menurut saya, mungkin kawasan di sekitar pusat pembelanjaan Ramayana, karena ini merupakan kawasan yang paling ramai di Pangkalpinang dan juga sebagai pusat pembelanjaan terbesar di Pangkalpinang.

Saya tidak menghabiskan banyak waktu di Pangkalpinang sore itu, karena saya memutuskan untuk langsung melanjutkan perjalanan ke kota Muntok di Kabupaten Bangka Barat yang memakan waktu kurang lebih 3 jam dari Pangkalpinang dengan menggunakan bus dan menghabiskan malam di kota Muntok. Dengan menggunakan bus kecil perjalanan Pangkal Pinang-Muntok melewati kawasan hutan dan perkebunan kelapa sawit. Jam telah menunjukkan pukul 9 malam ketika saya sampai di kota Muntok dan kesan pertama kota ini sepi sekali. Mungkin karena sudah terlalu malam walaupun baru jam 9 malam.

HARI KE-2 – EKSPLORE MUNTOK, BANGKA BARAT

Laksa Muntok
Jika masih ingat pelajaran sejarah pada waktu SMP, pasti ingat kan bahwa Presiden pertama kita, Ir. Soekarno, pernah diasingkan oleh Belanda  di berbagai tempat di pelosok tanah air, salah satunya di pulau Bangka. Nah, di Muntok, Bangka Barat, ini lah beliau diasingkan. Walhasil banyak sekali situs-situs sejarah yang sangat sayang untuk dilewatkan jika kita berkunjung ke kota Muntok. Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan baik ini.

Banyak tempat-tempat bernilai sejarah yang bisa dikunjungi. Salah satunya Mercusuar Tanjung Kiluan dimana disini ada bekas kapal Australia yang karam dibom sama jepang pada saat perang dunia kedua. Mercusuar ini terletak di pantai tanjung kiluan, sekitar 8 km dari pusat kota. Saya sengaja pagi – pagi buta kesana agar bisa menikmati pemandangan sunrise dan punya cukup waktu juga untuk naik ke atas mercusuarnya. Mercusuar yang tampak tua itu masih kokoh dan terawat. Agak sedikit pusing jika naik ke atas karena pijakan tangganya kecil, sedikit curam dan berliku. Dari puncak mercusuar, saya dapat melihat dengan jelas garis pantai yang mengitari muntok. Sangat indah!
Kelenteng Kong Fuk Miau, Muntok

Jejak peninggalan bung Karno disini ialah Pesanggrahan Muntok yang merupakan tempat presiden Soekarno tinggal dan Pesanggrahan Manumbing yang terletak di atas bukit dan bisa melihat pemandangan  kota Muntok dari atas. Di Pesanggrahan muntok, terdapat bekas tempat peristirahatan bung karno sekaligus digunakan sebagai tempat tinggal bung karno. Dalam perjalanan menuju pesanggrahan manumbing dia tas bukit manumbing, ada tempat yang cukup unik juga  untuk dikunjungi yakni Batu Balai. Entah mengapa dinamakan demikian. Batu Balai, sebongkah batu raksasa yang berbentuk seperti kipas yang membuat orang bertanya-tanya bagaimana asal mulanya batu sebesar itu bisa “nyangkut” disitu.

Warkop Nyaloi, Muntok
Menurut saya, selama di Muntok, ada yang unik dari kota Muntok yakni Masjid Jami dan Kelenteng Kung Fuk Miaw yang letaknya bersebelahan dan berdampingan yang menunjukkan keharmonisan hubungan antarumat beragama di kota Muntok. Masjid dan Kelenteng ini terletak di pusat keramaian kota Muntok. Salut!

Dari atas Mercusuar Tanjung Kiluan
Mercusuar Tanjung Kiluan
Karena muntok merupakan bagian yang paling dekat dengan sumatera selatan atau palembang, maka kulinernya pun tidak berbeda jauh dengan daerah sumatera selatan. Saya pun sempat icip-icip kuliner di muntok seperti Otak-Otak, Lempah Darat, Aneka Kue, dan laksa / pempek. Kenapa kue termasuk kuliner yang direkomendasikan? Mungkin belum banyak yang tahu kalau Muntok mendapat predikat sebagai kota 1001 kue karena kuliner kuenya yang begitu kaya dan beragam.

Pesanggrahan Muntok
Kota Muntok memang kecil, namun cukup menarik untuk dijelajahi, Seharusnya masih banyak tempat-tempat yang wajib dikunjungi seperti pantai-pantai cantik di sisi utara seperti Pantai Pala dan Pantai Air Mas, Bangka Barat yang letaknya cukup jauh, sekitar 2 jam dari kota Muntok, namun kota muntok dengan kekayaan wisata sejarahnya juga dengan wisata kuliner dan wisata pantainya yang cukup cantik dan sayang jika dilewatkan. Saya hanya menghabiskan 1 hari 1 malam di kota Muntok. Sore harinya saya langsung kembali ke kota Pangkalpinang untuk melanjutkan perjalanan hari berikutnya ke kawasan bangka utara di Belinyu dan Sungailiat di Kabupaten Bangka yang terkenal dengan pantai-pantai batu raksasanya.

HARI KE-3 – EKSPLORE SUNGAILIAT DAN BELINYU

Belinyu, sebuah kecamatan yang sebetulnya masuk wilayah kabupaten Bangka dengan ibukota di kota Sungailiat. Namun jarak Belinyu dengan Sungailiat sendiri yang memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan darat membuat kawasan belinyu menawarkan objek wisata pantai-pantai yang sepi dan eksotik. Ya, disinilah jika kita mau mencari pantai-pantai dengan batu granit raksasa khas Pulau Bangka naum masih cukup sepi dari hiruk pikuk turis.

Pantai Penyusuk
Pantai Romodong
Pantai Penyusuk dan Pantai Romodong diantaranya. Pantai sepi berpasir putih dengan batu-batu granit raksasanya. Waktu saya kesana nyaris tidak ada orang, bahkan tidak ada pedagang asongan ataupun tukang parkir sekalipun yang biasa ada di pantai-pantai wisata. Pantainya sendiri letaknya agak tersembunyi sehingga saya sampai harus bertanya berkali-kali ke warga sekitar mengenai keberadaan pantai-pantai ini. Serasa menjadi pantai pribadi saking sepinya. Hehe….

Goa Maria, Belinyu
Di kota Belinyunya sendiri, ada beberapa objek wisata yang bisa dikunjungi. Sayang waktu itu saya diterjang hujan badai yang sangat lebat, walhasil saya hanya sempat mampir ke kawasan Goa Maria. Cakep buat foto-foto. Letaknya ternyata agak sedikit masuk kawasan perumahan sehingga saya pun sempat tersasar berkali-kali.

Pantai Teluk Limau
Pantai Batu Berdaun
Saya tidak memutuskan bermalam di Belinyu dan sorenya saya langsung melanjutkan perjalanan ke kota SungaiLiat sekitar 2 jam perjalanan dari Belinyu. Banyak Pantai yang sempat saya sambangi di Sungailiat, Mulai dari Pantai Matras yang berpasir putih dan sangat panjang, pantai teluk limau dengan tebing-tebing pinggir pantainya yang enak buat berenang, dan Pantai batu berdaun. Sebetulnya ada satu lagi pantai di deretan pantai-pantai tersebut yakni Pantai Parai Tengiri, namun Pantai Parai Tengiri sudah menjadi kawasan resort sehingga masuknya pun harus membayar seharga Rp. 25ribu. Ogah ah! Masa masuk pantai harus bayar. Hehe! Sederetan pantai-pantai di Sungailiat inilah yang sering menghiasi brosur-brosur wisata Pulau Bangka dan lebih terkenal bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bangka karena memang aksesnya yang mudah dan fasilitas yang lengkap.

HARI KE-4 – HARI TERAKHIR DI PANGKALPINANG – CULINARY TIME

Warung Kopi di Pangkalpinang
Hari terkahir di kota Pangkalpinang sebelum saya bertolak kembali ke Jakarta tidak saya sia-siakan untuk eksplore pantai – pantai di kota Pangkalpinang dan mencoba berbagai kuliner menarik di kota ini. Jujur, kalau pantai di Pangkalpinang mungkin masih kurang bagus dibandingkan di wilayah lain di Pulau Bangka, tapi tidak ada salahnya melihat. Ada dua pantai yang utama di Pangkalpinang, Pantai Pasir Padi dan Pantai Tanjung Bunga. Pantai Pasir Padi biasa saja sih menurut saya, khas pantai perkotaan yang biasanya ada di setiap kota, macam Pantai Ancol di Jakarta atau Pantai Losari di Makassar. Namun jika kalian mampir ke pantai Pasir Padi, cobalah susur terus sekitar 2 km  ke arah selatan, maka kalian akan menemui Pantai yang tak kalah cantik, Pantai Tanjung Bunga yang berbatu dan sepi. Pantai dengan tumpukan batu-batu berwarna merah atau orange. Sangat cantik!

Kota Pangkalpinang yang merupakan ibukota dari Provinsi Bangka Belitung, sebetulnya bukan sebuah kota yang cukup besar layaknya sebuah ibukota provinsi, namun kota Pangkal Pinang menawarkan surga wisata kuliner yang sangat beragam dan mengiurkan. Rasanya mungkin bisa menghabiskan seharian full sendiri jika ingin mencoba semua kuliner menarik di Pangkalpinang. Saya pun sempat mencoba beberapa.

Pantai Tanjung Bunga
Mie Koba
Otak-otak amui yang sangat terkenal itu adalah salah satu kuliner yang saya sukai. Tempatnya selalu ramai sampai malam hari meski sudut kota lain sudah sepi. Kuliner lainnya yang patut dicoba yakni martabak acao, kembang tahu, ikan lempah kuning, dan mie koba / mie bangka.
Otak-Otak Amui
Bangka juga terkenal dengan warung kopinya, dan saya pun ikut nongkrong-nongkrong di warung kopi, tempat hang out “favorit” penduduk lokal. Jadi jangan salah, kalau orang Pangkal Pinang itu tempat gaulnya bukan di Mall ya, tapi di warung kopi. Seru!! Teramat singkat waktu saya di Pulau Bangka sebetulnya. Mungkin lain waktu jika diberi kesempatan lagi ke Bangka, saya akan eksplore lebih banyak lagi dari yang sudah pernah. Semoga :)

4 komentar: