Selasa, 24 April 2012

SEPENGGAL CERITA DARI PUNCAK RINJANI (3726 MDPL)


Puncak Rinjani
Alhamdulilah, pada tanggal 21-25 April 2011 kemarin, saya bersama 19 orang teman berkesempatan untuk mendaki puncak Gunung Rinjani serta mengagumi keindahannya yang luar biasa. Gunung Rinjani, Gunung yang berketinggian 3.726 mdpl ini terletak di sebelah utara Lombok, Nusa Tenggara Barat dan ramai sekali dikunjungi oleh para penggiat alam bebas tiap tahun. Bahkan statistik menyebutkan bahwa sebagian besar pendaki Gunung Rinjani ternyata justru turis luar negeri lho! Gunung Rinjani merupakan Gunung tertinggi ketiga di Indonesia setelah Pegunungan Jayawijaya di tanah Papua dan Gunung Kerinci yang berada di tanah Sumatera.

Ada beberapa jalur pendakian yang sering dipakai untuk mendaki Gunung Rinjani. Namun bagi Pemula yang pertama kali mendaki Gunung Rinjani seperti saya, saya memilih mengawali pendakian jalur Sembalun Lawang karena Pos awal pendakian di jalur ini relatif lebih mudah dijangkau dengan tranportasi umum dan lebih landai.

Segara Anakan
Karena Gunung Rinjani adalah Sebuah Taman Nasional, maka setiap yang mau mendaki Gunung Rinjani pun diperiksa dengan sangat ketat oleh petugas atau penjaga. Para pendaki wajib mendaftarkan diri dan diberikan stiker khusus. Petugas juga memberikan pesan kepada setiap pendaki agar mau menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan di sepanjang jalan, dan menghormati adat istiadat penduduk setempat. Dijelaskan pula lokasi mata air yang tersembunyi di setiap pos pendakian. Dan Perjalanan panjang pun dimulai.

 Jalur Pendakian dari Sembalun ini berupa padang sabana yang luas dan berbukit-bukit dengan cuaca yang sangat panas. Tanah tandus berdebu disertai iklim yang menyengat membuat stamina cepat terkuras.. Gunung Rinjani bisa dikatakan aman dari ancaman binatang buas. Hanya Burung dan  monyet liar yang kerap dijumpai di sepanjang perjalanan. Camping Hari Pertama kami di padang sabana ini.
Pemandangan 3 Gili dan Gunung Agung, Bali
Keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan kembali sekitar 8 jam melalui daerah yang dikenal dengan nama “7 bukit penyesalan” yang medannya berupa bukit-berbukit yang seolah tidak ada habisnya, dan kemudian sampailah di Plawangan (punggungan gunung) Sembalun Lawang. Lokasi ini merupakan pos pendakian terakhir sebelum menuju ke puncak dan kami kembali mendirikan tenda untuk persiapan summit attact ke puncak keesokan harinya;

Medan perjalanan menuju puncak sangat berat dan cukup berbahaya. Padang pasir, kawah, dan jurang di kiri kanan yang seolah tanpa dasar selama 4-5 jam mengiringi perjalanan kami ke Punjak Anjani, puncak Gunung Rinjani. Dengan medan berupa kerikil dan pasir yang halus dan licin dimana setiap kami melangkah, kaki kami akan terus melorot sehingga semakin memperberat perjalanan kami. Trek menuju puncak kiri kanannya sama-sama jurang dengan perkiraan kasar kemiringan sekitar 40-50% dan lebar sekitar 3-4 meter. Masker, gaiter, dan trekking pole yang kami gunakan untuk mendaki ke puncak sangatlah berguna . Masker, melindungi paru-paru dari menghirup debu yg beterbangan dari langkah kaki teman-teman yang ada di depan. Pakae gaiter juga sangat membantu untuk mencegah kerikil dan pasir masuk ke dalam sepatu demikian Trekking pole (Tongkat Gunung) sangat membantu untuk membantu nanjak karena medannya berupa pasir dan kerikil yang sangat halus dan licin.

Trek menuju Puncak Rinjani
Tidak sia-sia perjalanan panjang kami selama 5 jam dari tempat camping terakhir ke Puncak Gunung Rinjani. Pemandangan dari Puncak sungguh sangat luar biasa. 3 Gili di sekeliling Pulau Lombok, Gunung Agung di Pulau Bali dan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa tampak sangat jelas dari Puncak Anjani, Gunung Rinjani. Danau Segara Anakan yang terletak di kaki gunung juga tampak sangat jelas dan sangat indah. Memang, alam tidak akan pernah bohong tentang kebesaran Tuhan.....

Foto-Foto lainnya bisa dilihat disini : Foto-Foto Gunung Rinjani

Senin, 23 April 2012

TOUR DE PANTURA (SLAWI-TEGAL-SEMARANG-KUDUS)

Solo Trip kali ini mencoba menjelajahi kota-kota di sepanjang Pantura (Pantai Utara) Jawa Tengah dari Tanggal 23 Oktober 2009 dimulai dari Slawi, Tegal dan berakhir di kota Kudus Pada tanggal 28 Oktober 2009 yang lalu.


Perjalanan sendirian ini dimulai dari ujung barat di kota Slawi, Ibukota Kabupaten Tegal. Objek wisata yang terkenal di Tegal ya ke kawasan wisata guci yang terkenal dengan air terjunnya dan air panasnya di kaki gunung Slamet. Berada di daerah pegunungan yang sejuk.  Objek Wisat Guci ini biasa buat wisata keluarga di akhir pekan. Rame banget! Nah, kalo mau mandi air panas, ada kok semacam kolam pemandian air panas yang gratis..tis...! Tapi ya harus siap berbagi dengan orang banyak alias tumplek blek kayak cendol.haha......:). 

Di Guci sendiri ada sekitar 10 air terjun. Jika kita capek keliling guci, kita bisa menyewa kuda untuk berkeliling sambil menikmati  pemandangan. Banyak tempat/spot pemandian air panas lainnya seperti di Pancuran Tujuh Atau PAncuran Tiga yang sebetulnya sudah masuk wilayah wanawisata Batu Raden namun masih bisa dicapai dari kawasan wisata Guci dan tidak jauh dari kawasan wisata guci. Nah, berhubung saya suka sama yang "gratis", cukup mandi air panas di kolam air panas yang buat gratisan saja lah. rame-rame bareng orang banyak.hehe...!Yang Penting sudah pernah merasakan mandi air panas disini. ^_^

Kota Tegalnya sendiri menyuguhkan wisata yang cukup menarik terutama ke kawasan kota tuanya lengkap dengan bangunan-bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda. Kalau mau wisata pantai ada sih wisata pantai di kota Tegal tapi menurut saya sih biasa-biasa saja.hehe....;)

Lapangan Simpang Lima, Semarang
Puas ubek-ubek kota Tegal, saya pun melanjutkan perjalanan kembali sendirian ke kota Semarang dengan naek kereta Kaligung, semacam kereta komuter jurusan Tegal-Semarang. Nah, Asyiknya naik kereta ini adalah kita dapat melihat pemandangan laut lepas sepanjang kota Pekalongan dan Batang sejauh sekitar 50 km karena jarak rel ke bibir pantai tidak sampai 10m. Indah banget.Perjalanan dengan kereta Kaligung ini tidak memakakn waktu yang lama, hanya sekitar 2-3 jam-an saja dan sudah sampai ke kota Semarang. 

Sampai Semarang, perut yang keroncongan sejak dari kota Tegal pun berontak minta diisi. Jalan-jalanlah saya sendirian keliling kawasan Simpang Lima Semarang untuk wisata kuliner. Puas keliling kawasan simpang lima yang isinya "cuma" mall, mall, dan mall, :p, lanjut saya ke kawasan tugu muda dan lawang sawu untuk foto-foto yang letaknya tidak jauh dari situ. Cukup naiik Angkot sekali kok! ^_^ Tidak lupa juga ke komplek Masjid Agung Jateng yang terletak agak di luar kota. Gedhe banget nih masjid. Yang keren dari Masjid Agung Jateng ini, kita bisa naik ke atas menara masjidnya yang setinggi 99 meter  untuk melihat kota Semarang. Cukup membayar Rp 3 ribu untuk naik lift ke puncak menara. Keren lah!

Sampokong, Semarang
Ada salah satu objek wisata yang sangat menarik juga di Semarang yaitu kelenteng Sam Po Kong,  Karena merupakan tempat beribadah, Ada kawasan di dalam Sam Po Kong ini yang tidak boleh dimasuki pengunjung secara bebas, karena hanya dikhususkan untuk yang bersembahyang saja. O iya, kita juga bisa beli dupa untuk minta didoakan sama pemuka agama setempat.halah..:). Komplek Sam Po Kong ini sebetulnya sangat luas, namun sayang ada beberapa tempat yang memang tidak bisa dimasuki oleh sembarang tempat. 

Jalan-Jalan ke kota Semarang tidak lengkap rasanya jika tidak mampir ke kawasan kota Tuanya di dekat stasiun Tawang, Semarang. Tapi kalau kita berencana ke sini, coba cek dulu apakah kena banjir rob atau tidak karena kawasan kota Tua ini memang sudah menjadi langganan banjir rob karena letaknya yang dekat banget dari pantai. Sayang banget sebetulnya.

Masjid Menara Kudus
Puas keliling kota Semarang, lanjut lagi ke arah timur dan kali ini tujuan  berikutnya adalah kota wali, Kudus yang terkenal dengan masjid menara kota Kudus-nya yang berarsitektur Hindu. Keren lah!

Kota Kudus juga terkenal dengan wisata kulinernya dong!  Sarapan yang paling populer di kota Kudus adalah lentog. Setiap pagi mereka bertebaran di setiap sudut kota Kudus untuk menjual lentog. Ada yang berdagang dalam tenda, ada pula yang berjualan keliling. Rame sekali setiap pagi. Apalagi kalau hari Minggu. Wah, harus antri untuk mendapatkan sepiring lentog.Yummy....^_^

 Foto-foto lainnya bisa dilihat disini : Foto-foto Jelajah Pantai Utara Jawa Tengah

TOUR DE PALEMBANG

Jembatan Ampera Malam hari

Single Backpaking kali ini mengunjungi kota Palembang tepatnya dari tanggal 08 - 13 oktober 2009 yang lalu. Dari Jakarta ngeteng-ngeteng naik bus dilanjut kapal terus lanjut bus lagi ke kota Palembang selama hampir 20 jam. Melewati kawasan Kabupaten Ogan Komering Ilir sesaat sebelum masuk kota Palembang dimana di kanan - kiri jalan banyak sekali rumah panggung khas Sumatera Selatan. Cantik sekali. Maklum waktu itu masih berstatus mahasiswa kere yang belum mampu beli tiket pesawat.haha...:p. Hal yang pertama kali teringat ketika orang mendengar nama kota Palembang adalah pempek-nya.

Gor Sriwijaya Jakabaring
Ya....benar! Menelusuri kota pempek dan mencoba pempek langsung di kota ini ternyata memberi nuansa yang berbeda. Terdapat puluhan jenis pempek yang berbeda (tidak hanya pempek kapal selam, lenjer atau adaan yang selama ini kita kenal!hehe...) dan semuanya enak-enak, sembari menikmati keindahan kerlap-kerlip  jembatan Ampera di waktu malam. Melihat kerlap-kerlip Jembatan Ampera paling sip ya dari depan Benteng Kota Besak,  benteng peninggalan belanda yang terletak di bawah jembatan Ampera, di sisi sungai Musi. Indah banget...^_^

di atas Jembaan Ampera
Banyak tempat lain di kota Palembang yang sempat saya sambangi seperti ke Bale Kambang Iwak Besak, semacam taman kota (tapi lebih sering dipakai buat orang pacaran sih.haha...:p). Mampir juga ke Masjid Agung yang tidak jauh dari Jembatan Ampera. Ke Gelanggang Olahraga , Bale Agung (Rumah kediaman Gubernur), dan masih banyak lagi. Iseng juga mampir ke Pabrik Pupuk Sriwijaya yang terkenal itu, namun sayangnya masyarakat umum tidak boleh masuk, jadi cukup foto-foto di luarnya saja.haha....^_^

O iya, ada kuliner satu lagi nih yang wajib dicoba. Martabak Har. Semacam martabak tapi disiram kuah gitu. Sudah terkenal di kalangan penduduk sekitar kok. Sayang lupa mengabadikan dengan foto.hik..>_<.  Ada juga kuliner lain yang bernama  soto "belakang". entah kenapa dinamakan soto "belakang", mungkin karena letaknya tersembunyi tepat di belakang Mall Matahari. haha...entahlah...^_^

Foto-Foto lainnya bisa dilihat disini : 
Foto-Foto Palembang 

TOUR DE EAST JAVA PART 1 (KEDIRI, NGANJUK, MADIUN, MAGETAN)

Gumul di kota Kediri
Solo Trip mengelilingi beberapa kota di jawa timur dimulai dari kota kediri pada tanggal 27 Juli 2009 dan berakhir di magetan tanggal 02 Agustus 2009. Berangkat dari Jakarta naek kereta super ekonomi matarmaja sampai kota  Kediri subuh pagi buta. Langsung jelajah kota kediri:

Gak banyak sih objek wisata di kota Kediri. Saya sempatkan mampir ke Gumul (semacam replika gapura di kota paris. Keren bo!! ^_^). Gumul ini terletak di persimpangan jalan antara kecamatan Pare dengan Kota Kedirinya. Keren lah buat foto2. hehe...! Terus lanjut ke Kampung Bahasa Inggris di kecamatan Pare;

Telaga Sarangan, Magetan
Di Pusat kota Kedirinya sendiri palingan cuma wisata ke alun-alunnya, masjid agung sama ke museum. Kota Kediri ini sendiri ternyata sangat unik. Dibelah sungai Brantas, dimana di sisi barat sungai dikhususkan untuk wilayah pendidikan, pemerintahan, dan militer. sedangkan di sisi timur sungai lebih dikhususkan untuk kawasan komersial.

Besoknya lanjut ke kota Nganjuk (panas bgt nih kota, gersang). Nyaris tidak ada sesuatu yang menarik lah di kota ini..:p, Panas banget nih kota! Palingan ke beberapa  museum sama monumen di pusat kotanya.
Stadion kota Kediri
Dari Nganjuk lanjut ke kota Madiun naik bus "terkenal" SUMBER KENCONO yang sepanjang perjalanan bikin jantung deg2an. Mana duduk di samping supir lagi.huahaha!  Sepanjang perjalanan dari kota Nganjuk ke kota Madiun disuguhi pemandangan hutan jati yang sedang meranggas sepanjang puluhan kilo melewati kawasan hutan jati Saradan. wow! Perjalanan dengan bus sumber kencono ini tidak berlangsung lama. Cukup sekitar 2 jam-an saja sampailah saya di terminal kota Madiun. Lanjut ke kota cukup dengan naik angkot. 

Sampai kota Madiun  icip-icip kuliner khas Madiun dong! Nyobain pecel madiun dan ternyata lauknya pakai lidah sapi! walah, so exciting!!), setelah puas jelajah kota Madiun, besoknya lanjut lagi dong ke kota Magetan yang dingin dan adem. Hanya sekitar 1 jam-an saja kok dari kota Madiun. Kota Magetan yang terletak di kaki Gunung Lawu memang menyajikan pemandangan yang luar biasa. Kota yang sepi di pegunungan dengan udara yang sangat sejuk.He.......


Objek wisata yang top markotop di kota Magetan ya Telaga Sarangan di Lereng gunung Lawu, perbatasan dengan kota Sragen di Jawa Tengah. Di Telaga Sarangan yang berhawa dingin memanga sangat INdah. bisa jalan kaki keliling telaga yang tidak begitu luas atau naik kuda. bisa juga naek boat ke pulau di tengah-tengah telaga. Unforgettable memories.......^_^


Foto-foto lainnya bisa dilihat disini : Foto-Foto Trip Jawa Timur

MY LONELY TRIP TO GILI TRAWANGAN, GILI MENOS AND GILI AIR, LOMBOK (03-04 NOVEMBER 2011)

Saya mau sedikit sharing tentang perjalanan saya selama 2 hari 1 malam sendirian ke 3 Gili (Trawangan, Menos, Air) di Lombok tanggal 03-04 November 2011 kemarin;

Gili Trawangan
Perjalanan di mulai dari Kota Mataram, tepatnya dari Terminal Bertais dengan menggunakan angkot (warga setempat menyebutnya bemo ) jurusan Tanjung/Bayan. Uniknya angkot ini melewati kawasan hutan pusuk yang terkenal dengan monyet2 liarnya di pinggir jalan.Seru!! Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam dan turun di Perempatan Pemenang. Nah, dari sini kita bakal ditawarin naik cidomo (semacam kereta kuda yang ditarik kuda Sumbawa) yang bertebaran banyak banget untuk menuju Pelabuhan Bangsal.  Naik cidomo 20-25rb (kapasitas 5 orang). Saya sih memilih jalan kaki saja menuju Pelabuhan Bangsal. Cuma sekitar 1 km saja kok. Lebih enjoy sambil melewati persawahan2 penduduk setempat (Alasan ding, padahal biar lebih ngirit aja!hehe…:p)

Dalam perjalanan menuju  Pelabuhan Bangsal, saya mampir sebentar untuk sarapan di warung setempat dan beli logistik, terutama minuman, karena kabarnya jika kita beli di Gili Trawangan mahal banget. Bisa 2 kali lipat harganya. Begitu masuk Pelabuhan Bangsal langsung menuju ticket office untuk membeli  tiket public boat. Tiket public boat Bangsal-Trawangan cuma Rp 10rb kok. Gak mahal. Kalau ada yg nawarin carter boat, tolak aja secara halus, atau cuekin aja. Hehe….! Publik Boat ini sistemnya harus nunggu penumpang penuh dulu sampai 25 Orang baru kemudian berangkat.  Nanti kita bakal dipanggil sesuai dengan warna tiket. Beruntung dong saya tidak perlu menunggu terlalu lama,  hanya sekitar 20 menit aja soalnya tiket saya nomor antrian 20 jadi hanya menunggu 5 orang lagi saja untuk berangkat. Perjalanan ke Gili Trawangan hanya memakan waktu kurang lebih 1 jam saja kok dengan ombak yang cukup bersahabat.hehe….

Snorkeling 3 Gili
Jalan-jalan sendirian ke 3 Gili (Gili Trawangan, Gili Menos, dan Gili Air) di Lombok membuat saya merasa seolah-olah bukan di negeri sendiri. Betapa tidak, Turis lokal yang saya temui jumlahnya bisa dihitung dengan jari karena mayoritas turis yang datang kesini ternyata turis luar negeri. 99% turis yang ke Gili Trawangan adalah bule. Betapa saya mendadak merasa menjadi minoritos disini.

Di Gili Trawangan, banyak banget bertebaran tawaran2 paket diving, paket snorkeling 3 gili, paket hoping island, glass bottom boat,dll. Banyak penyewaan snorkel gear + fin juga. Jam telah menunjukkan Pukul 10.00 ketika saya menginjakkan kaki di GIli Trawangan dan Paket Snorkeling 3 Gili yang ingin saya ikuti rata2 dimulai pukul 10.30. Mulailah mata saya jelalatan nyari Paket2 Snorkeling yang paling murah. Rata2 Paket Snorkeling 3 Gili seharga Rp. 125.000,00 sudah termasuk snorkel gear seharian mulai dari Jam 10.30 s.d. 15.30. Nah. Berhubung saya membawa peralatan snorkeling sendiri, dapat diskon dong jadinya “cuma” Rp. 100.000 saja.lumayanlah.hoho! Saran saya : pas mesen snorkel 3 gili ini, mending bilang mau pake Life Vest nya sekalian. Soalnya klo gak bilang, gak bakal dibawain. Yang snorkeling , bule2, rata2 gak ada yang memakai Life Vest. O iya, Jangan lupa bawa uang juga untuk makan siang di Gili Air.

Snorkeling di Gili Air
snorkeling 
Ketika saya mencoba ikutan paket snorkeling ke 3 gili di Gili Trawangan, Gili Menos, dan Gili Air, ini dari sekitar 20 orang yang ikut snorkeling dalam satu kapal, ternyata saya sendiri satu2nya turis lokal yang ikut. Walah!! Semuanya bule. Ternyata memang benar kalau Gili itu lebih terkenal di luar negeri daripada di Negeri Sendiri.  Hik! Nyaris tidak ada turis lokal yang saya temui.

Titik awal snorkeling dimulai di Gili Trawangan selama 30 menit, dilanjutkan 30 menit snorkel di Gili Menos, (di sekitaran menos wall yang dalamnya bisa mendapai puluhan meter) dan yang terakhir 30 menit snorkel di Gili Air (yang terakhir paling mantap nih.keren banget.hehe!). Di Gili Trawangan, Titik snorkeling yg bagus ada di depan Coral Beach dan di depan penangkaran kura-kura. Kalau didepan penangkaran kura-kura, arus akan membawa kita ke arah pelabuhan public boat, ikuti aja, pemandangannya oke kok. Tinggal kepinggir kalau kita capek. Beruntung waktu itu cuaca sangat cerah. Jarak pandang di dalam air sangat dalam dan jelas. Lautnya pun sangat bersih dan jernih. Keindahan bawah laut 3 Gili saya akui memang sangat luar biasa. Indah banget. Dan baru kali ini pula saya nemu kura-kura segede bantal berenang di lautan lepas di sekitaran Gili Menos. Waa!! Keren…Keren……!!

Selesai Snorkeling di Gili Air, kita akan digiring untuk makan siang di Gili Air. Cuma ada satu tampat makan disitu. Tips makan di Gili Air, segeralah memesan makanan, karena yang masak hanya 4 orang sedangkan yg pesen banyak banget, jadi bakalan lama kalau telat pesen. Pilih2 menu makanan, akhirnya pilihan saya jatuh pada nasi goreng. Tahu gak kenapa?? Yup. Benar sekali. Karena itu yang paling murah harganya .T.T. “Cuma” Rp. 25rb kok!! Minum gratis karena saya bawa botol minum sendiri.hehehe……^_^. Nah, Ceritanya kan saya diajak makan satu meja bareng 2 turis Inggris dan 2 turis AS. Ternyata mereka lagi honeymoon loh!!! (penting ya? :P). Ngobrol kesana kemari dengan mereka, ternyata Gili Trawangan memang sudah menjadi semacam tujuan favorit buat honeymoon sama bule2 di Luar Negeri. wuih, bangga dong!!

Tiba kembali di Gili Trawangan, waktu telah menunjukkan pukul 16.00 dan saya belum mencari penginapan sama sekali. Kalau mau cari penginapan/homestay yang murah, cari yang agak masuk ke dalam pulau saja. Dari kantor tiket public boat, belok kiri sekitar 200 m trus masuk aja ke dalam gang di samping art market/pangkalan cidomo. Buanyak banget homestay/penginapan murah meriah di dalam Gili. Rata2 sekitar Rp. 100-150 berdua sih.  Setelah jalan ratusan meter ke dalam dan membandingkan puluhan homestay (halah!), dapat penginapan yang lumayan murah lah di Lily Homestay namanya, letaknya agak dibelakang bukit. (sory nomor  tlp gak saya catat. Lupa! :p. lagian cari Go Show juga pasti dapat kok! Nyante aja!!hehe…). Saya kena harga Rp. 90rb/malam dan sudah termasuk breakfast. Harusnya kalo berdua jatuhnya lebih murah sih. Tapi sayang saya tidak menemukan bule yang bisa diajak sharing kamar bareng. Ga pa2 lah.hahaha! Tes Air Keran, ternyata airnya agak asin. Whatever lah, namanya jg penginapan murah.hihi…^_^. Ngobrol2 sama yang punya penginapan, eh ternyata bulan November-Desember itu termasuk low season lho! Kalo high season itu bulan Juni s.d. Agustus. Jadi kalo mau murah meriah ke Gili Trawangan, ya sekarang aja ke Gilinya. Oke…

menunggu sunset
Menjelang  Sore, Saya mencoba menyusuri sisi timur Gili Trawangan yang ramai dengan kafe dan bar. Nemu penyewaan sepeda yang lumayan murah meriah lah. Akhirnya sewa sepeda juga biar bisa muterin gili sampai malam. Dapat harga bersahabat, dengan uang sebesar Rp. 20rb sudah bisa bersepeda keliling gili sampai malam, hehe.O iya, rata2 sewa sepeda disini Rp 10-15rb/jam. Atau  Rp. 50rb-70rb/24jam. Pintar2 nawar aja. Biasanya kalo sama turis lokal bisa dapat lebih murah sih. Tergantung kelihaian kita menawar juga.hehe! Ada juga pilihan untuk mengelilingi Gili Trawangan dengan naik cidomo (Rp.100rb-120rb sekali keliling pulau ).

Cukup dengan berbekal sebotol minuman gede yang saya taruh di keranjang sepeda, muter2lah saya sendirian keliling Gili Trawangan. Sepanjang pantai timur Gili Trawangan, mulai dari selatan sampai utara gili, dimana2 banyak banget bule2 yang lagi berjemur, maupun snorkeling di pinggir pantai. Eh, ternyata Gili Trawangan gak gede2 amat kok! Muterin seluruh gili dengan naik sepeda gak sampai 1,5 jam lah (tapi setengah jam-nya buat foto2.hehehe…). Menjelang Sunset, saya mengarahkan sepeda saya ke sisi selatan Gili, yakni ke Sunset Bar yang merupakan spot terbaik di Gili Trawangan untuk melihat sunset. Tiba di Sunset Bar, sudah banyak bule2 yang nongkrong2 sambil minum bir . Nah, daripada cengok kayak orang hilang :p, saya ajak ngobrol2 lah penjaga bar disitu.hehe…! Ternyata eh ternyata, bule2 yang kesini itu kebanyakan pakai fast boat langsung dari Bali yang cuma 2 jam saja dari Tanjung Benoa, Bali. Gak pake acara lewat pelabuhan bangsal dulu. Oh, Pantesan, waktu nyebrang dari Pelabuhan Bangsal ke Gili Trawangan, Bule yang saya temui dikit banget, tapi begitu sampai Gili Trawangan, lha kok isinya bule semua.hehe…..

Menjelang malam, Hingar binger nightlifenya pun mulai kelihatan. Sepanjang pantai timur Gili Trawangan, isinya party semua. Jeb ajeb…ajeb…^_^.  Masih ingat dengan ajakan temen bule yang snorkeling bareng tadi siang untuk ikutan party bareng malam ini di Bar xxxxxx (nama disamarkan :P). Ah, tapi nanti saya malah mengganggu mereka yang lagi honeymoon lagi. (Alasan ding! Padahal takut gak kuat minum bir aja, takut mabuk dan yang paling penting bayarnya itu kan pasti mahal bgt.hehehe….:P).

O iya, untuk pilihan makan malam yang murah meriah, cari aja di art market, dekat dengan pangkalan cidomo. Siapin aja uang sekitar Rp. 10-20rb/orang. Banyak makanan lokal murah meriah kok disitu mulai dari sate, soto, nasi goreng, pecel ayam dan yang paling penting dengan harga yang cukup bersahabat pastinya. Kalau kehabisan uang, gak usah khawatir soalnya banyak ATM bertebaran disitu seperti ATM BRI, BII, BNI, dan MANDIRI dan CommonWealth. Untuk hiburan, di Gili Trawangan kebanyakan bar-bar dengan party-nya. Kalau mau nonton film juga ada semacam mini studio di samping Manta Ray Dive.

Sebagai gambaran, ini total pengeluaran saya selama 2 hari 1 malam di Gili Trawangan  dihitung dari Kota Mataram:

Angkot Mataram-Pelabuhan Bangsal                           10000
Sarapan di Pelabuhan Bangsal                                      10000
Beli 2 botol air minum besar di Bangsal                         6000
Tiket Kapal bangsal-Gili Trawangan                            10000
Paket Snorkeling 3 Gili (Trawangan, Menos, Air)     100000
Makan siang di Gili Air                                                 25000
Penginapan + Breakfast                                                 90000
Sepeda                                                                           20000
Makan Malam di Gili Trawangan                                 14000
Makan Siang hari Kedua di Gili Trawangan                 12000
Tiket Kapal Gili Trawangan-Bangsal                            10000
Angkot Pelabuhan Bangsal-Mataram                            10000
Total                                                                  Rp.     317.000

Gak mahal2 amat lah. Seharusnya masih bisa lebih murah dari itu sih, tapi gak pa2 lah. Yang penting enjoy aja.hehe…! Ayo pada wisata ke Gili dong! Masa Gili lebih terkenal di Luar Negeri daripada di Negeri Sendiri sih.  3 Gili (Trawangan, Menos,, dan Air) di Lombok memang luar biasa, Sebetulnya lebih cocok buat tujuan honeymoon sih! 

Tapi lumayanlah, meskipun saya jalan2 sendirian minimal bisa mengobati rasa penasaran saya tentang 3 gili yang katanya sangat tersohor di seluruh dunia itu dan memberikan pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya yang membuat saya lebih mencintai Indonesia . Orang Luar Negeri saja pada berbondong-bondong kesini dan berdecak kagum dengan keindahan negeri kita ini, mengapa kita yang sebagai warga Indonesia sendiri justru terkesan kurang begitu peduli? Indonesia itu sangat Indah kawan.  Gili Trawangan, Gili Menos, dan Gili Air, I’ll miss u .^_^

Untuk foto-foto lainnya bisa dilihat disini :Foto-Foto 3 Gili, Lombok

““Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn't do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover.” -Mark Twain-