Senin, 08 April 2013

MAKASSAR, Tidak Hanya Pantai Losari

Trans Studio Makassar
Berbekal Tiket Promo dari Merpati Nusantara sebesar Rp. 250ribu Jakarta-Makassar PP, jalan-jalanlah saya ke kota Makassar, Sulawesi Selatan. pada tanggal 03-04 Maret 201 yang lalu. Selama dua hari eksplore kota Makassar, banyak tempat menarik yang sempat saya singgahi. Untuk urusan transportasi keliling kota Makassar pun tidak sulit karena ada angkot (penduduk setempat menyebutnya pete-pete).Namun bagi saya sendiri, rute pete-pete di Makssar ini agak membingungkan karena warna pete-pete sama untuk semua jurusan yaitu biru. Yang membedakan hanyalah kode hurufnya saja. Jadi sebelum naik pete-pete pastikan pete-pete yang kita tumpangi sudah benar ya jurusannya biar gak nyasar. hehe! Sebagai kota terbesar di wilayah Indonesia Timur dan Tengah, Makassar menawarkan banyak tempat menarik untuk didatangi dan sekaligus wisata kuliner dengan pilihan yang sangat beragam.

Menunggu Sunset di Akkarena
Pantai Akkarena
Berbicara tentang kota Makassar, yang pertama kali teringat di benak kita pasti Pantai Losari. saya sempat juga mengunjungi Pantai yang terletak di tengah kota ini. yang waktu itu masih terkesan agak semrawut karena masih banyaknya proyek di sekitar pantai. Hehe! Pantai Losari tipikal pantai kota pada umumnya lah. di Sepanjang pantai losari pada malam hari berjajar penjual pisang epe banyak banget yang jumlahnya seabrek-abrek. Rasa Pisang Epe-nya sendiri menurut saya sih biasa-biasa saja kok. hehe ^_^ 

Agak menjauh sebentar dari Pantai Losari ke arah selatan, terdapat Pantai Akkarena yang lumayan enak buat main cebur-ceburan. Pantai berbayar ini memang terkesan lebih tertata dibanding Pantai Losari, apalagi pada sore hari menjelang waktu sunset banyak pasangan muda-mudi memadu kasih (Eeaaa :p). Sebetulnya untuk wisata Pantai, menurut saya kota Makassar kurang begitu menawarkan pantai yang cantik dan bersih. Mungkin jika ingin wisata pantai bisa menyeberang ke pulau-pulau terdekat dari Makasar seperti Pulau Samalona, namun saya sendiri tidak sempat untuk menyeberang ke sana karena waktu saya yang tidak begitu banyak di Kota Makassar. 



Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar
Tidak jauh dari situ, ada Trans Studio Makassar, Indoor Themepark terbesar di Makassar. Ehm, berhubung waktu saya kesana sudah malam dan hujan pula saya hanya sempat foto-foto di depannya. Tapi lumayanlah, cukup mengobati rasa penasaran saya. Hehe! Akhirnya malam itu saya habiskan jalan-jalan keliling mall-nya sembari menunggu hujan reda. Begitu hujan reda saya pun lanjut ke kawasan lapangan karebosi Makassar untuk berburu wisata kuliner. Konro di karebosi yang porsinya segedhe gambreng dijamin bakal bikin kita puas. Enak pula. ^_^


Konro
Mie Titi

Coto Makassar
Ehm, Bicara tentang kota Makassar tentu tidak bisa lepas dari wisata kulinernya dong! Yup. Makassar kaya akan wisata kuliner yang sangat menggoda. Sempat icip-icip pisang epe di pinggiran pantai losari, Konro di Karebosi, Coto Makassar, Aneka sea food sampai Mi Titi Makassar. Maknyus lah! Ya, Makassar memang surganya wisata kuliner. Jadi jika kalian jalan-jalan ke Makassar, jangan lupa untuk icip-icip masakan Makassar yang enak-enak. Hehe..

Wisata Sejarah di kota Makassar pun sayang jika dilewatkan. Banyak tempat yang sempat saya kunjungi. Benteng Rotterdam salah satunya. Benteng yang terletak di tengah kota, dekat dengan pelabuhan tempat penyeberangan ke Pulau Samalona,  yang di dalamnya ada Museum La Galigo. Bentengnya sendiri sangat luas dan bisa naik ke atap salah satu benteng untuk melihat lautan lepas karena bentengnya sendiri memang terletak tidak jauh dari Pantai. 

Sempat juga mampir ke Makam Pangeran Diponegoro yang ternyata gedhenya cuma seuprit. Mana ditutup waktu itu jadi tidak boleh masuk. Damn :). Tapi sempat foto-foto di luarnya sih. Juga ke Monumen Mandala, semacam “Monas-nya” kota Makassar nih! Keren...

Salah satu tempat bersejarah yang patut untuk dikunjungi selain tempat-tempat di atas yaitu  peninggalan Benteng Somba Apu yang letaknya agak sedikit keluar kota Makassar. 

Makam Pangeran Diponegoro

Benteng Rotterdam
Museum La Galigo
Perjalanan yang cukup singkat memang saya ke "Negeri Angin Mamiri" Makassar. Hanya 2 hari 1 malam, namun lezatnya konro karebosi, megahnya benteng rotterdam, dan indahnya malam di pantai losari mungkin akan membuat saya kembali lagi kesini, sekaligus eksplore ke tempat - tempat yang jauh dan tidak sempat saya sambangi kemarin seperti Gowa, Malino, Bulukumba, atau Tana Toraja. 

8 komentar:

  1. waah jadi kangen sama mie titi makassar...

    http://febrinasilalahi-piakacangitem.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. hihi...... datang ke makassar lagi dong :D

    BalasHapus
  3. gw jadi kangen coto makasar nusantara :)

    BalasHapus
  4. sama nih. kangen konronya juga.hehe

    BalasHapus
  5. Semangat yang selalu pantang menyerah... berburu dan menunggu kesempatan menjadi kekuatan untuk jalan jalan... sukses selalu dan salam kenal utk mas aufasidix

    BalasHapus
  6. hehe... sama2. happy travelling...^_^

    BalasHapus
  7. gan dari makassar ke toraja kalo lewat darat berapa ya biayanya ?

    BalasHapus
  8. eng...belum kesampaian ke toraja gan. katanya bus banyak kok dari makasar malam sampai toraja pagi.hehe

    BalasHapus