Selasa, 16 Oktober 2012

WEEKEND DI SINGAPORE

Universal Studio Singapore
Trip singkat kali ini saya coba eksplore ke negeri tetangga, Singapore, pada waktu weekend tanggal 13-15 Juli 2012 yang lalu, yang cuma 1 jam perjalanan udara saja dari Jakarta. Pesawat mendarat dengan smooth di Bandara Changi menjelang tengah malam. Tidak mungkin saya langsung lanjut ke pusat kota pada tengah malam saat itu juga. Saya pun memutuskan untuk menginap di Bandara Changi malam itu sekaligus menambah daftar bandara yang pernah saya tumpangi untuk menginap. halah! Dan jangan khawatir jika kalian harus menginap di Bandara Cangi Singapore, nyaman banget kok.hehe

Main "Judi" di Changi
Ehm, tapi menurut saya, jika kalian diberi kesempatan untuk menghabiskan malam di Bandara Changi, Singapore, jangan hanya sekedar numpang tidur, meskipun memang bandaranya enak banget sih buat tidur, tapi cobalah eksplore setiap sudut bandara Changi mulai dari Terminal 1, Terminal 2, sampai Terminal 3. Banyak banget aktivitas menarik yang dapat dilakukan di Bandara. Mulai dari nonton “bioskop” gratis, “pijat” gratis, keliling ke butterfly park dan kolam ikan koi, bisa maen internetan sepuasnya dimana disediakan banyak komputer buat akses internet gratis, maen games, bahkan sampai main judi di bandara :p. Saya saja keliling bolak-balik dari Terminal 1, Terminal 2, sampai Terminal 3 dengan monorel gratis sampai puyeng.haha! Keren banget!


Marina Bay, Singapore
Keesokan paginya saya langsung lanjut ke pusat kota dengan MRT Bandara yang sangat nyaman dan modern. Sistem transportasi di Singapore sudah sangat terintegrated dan sangat modern. Pokoknya kalau jalan-jalan ke Singapore, hapalin saja rute MRT disana. Dijamin Aman! ^_^. Kalau perlu kalian print tuh rute MRT terus kalian bawa kemana-mana. Ga Usah khawatir. Siapin aja recehan kalau mau naik MRT sekitar SGD 1-2 ditambah deposit SGD 1 yang bisa diambil ketika kita sudah sampai ke stasiun tujuan. Untuk rute busnya sendiri saya kurang begitu hapal dan gak begitu tertarik untuk menghapal (ribet soalnya..:P) ditambah pula jika naik bus harus pakai uang pas karena kondekturnya tidak menyediakan kembalian, berbeda dengan MRT yang tiketnya bisa kita beli di mesin otomatis dan dapat kembalian jika uang kita berlebih. Kota Singapore juga sangat bersih dan tertib. Saya nyaris tidak menjumpai kemacetan, pedagang kaki lima yang menyerobot trotoar, atau bahkan pengamen atau pengemis. Kota Singapore juga sangat enak buat jalan kaki. Jalan-Jalan trotoar dibuat lebar-lebar. Nyaman banget!
China Town
Arab Street

Tempat persinggahan saya yang pertama menyusuri arab street. Terdapat Masjid Besar disini yang cakep buat difoto-foto, tapi waktu saya kesana sedang ada acara akad nikah, jadi gak boleh masuk. Damn! :). Well, tetap saja saya masuk karena penasaran.hihi! 

MICA Building yang berwarna-warni
Setelah itu saya melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki ke kawasan little india dimana waktu itu sedang ada food festival menjelang bulan ramadhan. Jalan Kaki? Yup. Benar sekali. Gak jauh kok. Cukup berbekal peta Singapore yang kita bawa kemana-mana, jadi gak perlu naik MRT terus-menerus. Bisa bokek! Haha! Menjelajahi kawasan little india membuat saya seolah tidak sedang berada di Singapore.


Little India
Puas ubek-ubek kawasan Little India, saya pun Lanjut jalan kaki lagi menyusuri kawasan China town. Sebetulnya dari Little India ke China Town lumayan jauh, namun jalan kaki sajalah sambil lihat pemandangan di kiri kanan. (Alasan ding, padahal biar lbh ngirit saja. Ups! :p). Kawasan China Town sebetulnya ada di hampir setiap kota besar di seluruh dunia. Namun saya pikir, kawasan china town di Singapore ini termasuk yang tertata rapi dan sangat bersih, tidak tampak kumuh seperti kebanyakan China Town di kota Lain.

Dan perjalanan saja hari pertama pun berakhir di kawasan elit Marina Bay. Sepanjang hari saya coba susuri dengan jalan kaki semua. Cuepeek memang, namun di sepanjang jalan saya selalu disuguhi pemandangan yang menarik. Setiap sudut kota Singapore memang menyuguhkan pemandangan unik yang sayang untuk dilewatkan. hehe..

Marina Bay dengan teman-teman dari Singapore dan Filipina
Hari sudah sangat sore, ketika saya sampai di kawasan Marina Bay. Dan saya langsung exited begitu diberitahu warga bahwa setiap weekend di kawasan Marina Bay ini mulai bulan Juli ada pertunjukkan kembang api spektakuler dalam rangka persiapan kemerdekaan Singapore yang jatuh pada bulan Agustus. Beruntung sekali saya dapat mengabadikan moment tersebut. Bahkan dalam pertunjukkan tersebut terdapat juga parade pesawat tempur dan kapal perang persis seperti perang sungguhan. Namun sayang patung merlion, ikon kota Singapore yang terkenal itu sedang direnovasi. Damn! Serasa tidak sah saya ke Singapore kalau belum foto-foto di depan merlion, tapi ya sudahlah, gak papa. Haha! 


Orchad Road
Keesokan harinya saya memutuskan untuk eksplore Pulau Sentosa yang terkenal itu seharian, semacam Ancol-nya Singapore. He…! Well, standar harga di Pulau Sentosa ini memang cenderung lebih mahal dari tempat lain di Singapore. Kalau mau naik-naik wahana harus siapin duwit lebih pokoknya. Oke! Tapi tenang saja, untuk mengelilingi Pulau Sentosa ini disediakan bus/trem gratis kok! Lumayan lah ^_^. Ehm, namun perjalanan saya ke Pulau Sentosa diwarnai dengan hujan yang sangat deras. Hadeuuh! Lagi enak-enaknya naik cable car yang atapnya terbuka, eh, diguyur hujan gedhe. Fiuh!!


Perjalanan saya ke Singapore memang sangat singkat, hanya 2 hari. Namun perjalanan yang sangat singkat ini membuat saya takjub dan memberikan pembelajaran yang sangat berharga bagi saya. Betapa tidak, Singapore bisa menata kota sedemikan cantik, tertib, teratur dan sangat nyaman. Kota Singapore yang “secuil” itu saja bisa kebanjiran lebih dari 15 juta wisatawan luar negeri tiap tahun. Bandingkan dengan Indonesia yang “hanya” kedatangan sekitar 8 juta wisatawan luar negeri tiap tahun. 

Beach Street, Singapore
Pantai Siloso, Pulau Sentosa
Namun apapun itu, tentu saja saya masih berharap semoga Indonesia, atau minimal Jakarta jika mau dibandingkan dengan Singapore yang sama-sama Kota Metropolitan, tidak harus sama persis dengan Singapore memang karena rasanya memang masih sangat jauh untuk bisa seperti itu, namun setidaknya saya harap Jakarta bisa mencontoh Singapore yang bersih , nyaman, relative sangat aman dan bebas dari macet. Semoga!! ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar