Sabtu, 29 November 2014

SATU HARI DI KOTA MEDAN


Masjid Raya Al Mahsun Medan
Ingin sedikit berbagi perjalanan singkat saya selama 1 hari saja di kota Medan pada hari sabtu, tanggal 20 Oktober 2012. Mengapa hanya 1 hari? Karena waktu itu cuti saya sudah habis dan kebetulan sedang ada promo tiket pesawat dari Citili*k Jakarta-Medan Rp 159ribu PP, jadilah saya ambil tiket tersebut meskipun untuk penerbangan weekend saja dari hari sabtu sd minggu. Hari sabtu seharian saya gunakan untuk eksplore kota Medan, sementara hari berikutnya, saya memilih ke luar kota untuk eksplore bukit lawang. Lantas apa cukup hanya 1 hari di kota Medan? Tidak pernah ada kata cukup ketika kita sedang liburan namun dengan waktu hanya satu hari saya gunakan seefektif mungkin dan cukup banyak tempat menarik yang berhasil saya datangi.

Istana Maimun
Masjid Gang Bengkok
Waktu itu saya masih mendarat di bandara Polonia yang terletak di tengah kota sehingga praktis tidak membutuhkan banyak waktu untuk menuju pusat kota Medan. Banyak sekali sebetulnya yang bisa didatangi di Medan, kota yang “katanya” terbesar ke-3 di Indonesia ini. Transportasi umum atau angkot juga sangat mudah. Apalagi ada angkutan khusus “betor” yang bisa membawa kita kemana-mana. Harus nyobain Betor ya kalau main ke Medan. Seru!!
Lapangan Merdeka

Persinggahan saya yang pertama ke Istana Maimun yang merupakan bekas istana kesultanan Deli yang tersohor itu. Tiket Masuk cukup Rp 5ribu saja. Entah kalau sekarang mungkin harganya sudah naik :D. Cukup murah. Istana yang cukup cantik dan biasa dijadikan foto pada brosur-brosur wisata kota Medan. Ehm, meskipun istananya terlihat cukup besar jika dilihat dari jauh, namun ternyata yang boleh didatangi pengunjung/turis hanyalah sepetak ruangan kecil yang berada di tengah-tengah istana, karena ruangan-ruangan lainnya kebanyakan dipakai sebagai tempat kediaman keturunan sultan. Wah!
RM Sinar Pagi
Es Krim Tip Top
 
Soto MEdan
Berseberangan dengan Istana Maimun, terdapat Masjid Raya Al Mahsun, icon kota Medan yang sangat terkenal itu. Dulu sebelum saya ke kota Medan, saya sempat kebalik-balik yang mana yang masjid raya dan yang mana istana maimun karena bentuk bangunannya agak  mirip. Hehe! Well, kata orang-orang sih, Masjid Raya Al Mahsun ini merupakan masjid terbesar di kota Medan, tapi menurut saya tidak terlalu besar  sebetulnya..:). Masjid ini terlihat sangat historic karena merupakan masjid peninggalan sultan deli.

Tidak jauh dari kawasan masjid raya dan istana maimun, masih di kawasan pusat kota Medan, saya melanjutkan perjalanan ke kawasan kota Tua Kesawan. Kawasan kota lama Medan dengan banyak bangunan bersejarah peninggalan Belanda, icip-icip es krim legendaris di Restauran Tip Top di kawasan kesawan. Harganya memang agak sedikit mahal untuk ukuran es krim, tapi rasanya memang sangat spesial. Variasi es krimnya pun sangat banyak. Mungkin mirip es krim ragusa di Jakarta. Tidak jauh dari kawasan kota tua kesawan, terdapat Lapangan Merdeka, tempat kongkow anak muda dan jika malam hari akan ramai dengan live music dan aneka macam kuliner. Kulineran lain yang saya coba yakni Soto Medan di RM Sinar Pagi. Kenapa disini? Karena katanya pak SBY juga pernah kesini dan katanya lagi ini selalu ramai oleh pengunjung jadi saya pikir pasti tidak akan mengecewakan. Dan memang benar, waktu itu masih cukup pagi namun pengunjung sudah membludak.
Depan Balai kota Medan
Saya juga menyempatkan diri untuk ekplore kawasan little India di Kampung Madras (dulu namanya kampong keling) dengan Sri Mariaman Temple-nya. Sayangnya waktu itu saya tidak bisa masuk ke temple karena sedang ada acara. Sri Mariaman Temple yang di Medan ini mirip dengan Sri Mariaman Temple yang ada di Pulau Penang, Malaysia. Sama-sama untuk peribadatan umat hindu India Tamil. Hal lain yang cukup menarik perhatia saya adalah terdapat pasar hindu yang tidak jauh dari kampung madras Disini banyak dijual berbagai pakaian seperti sari India.

Ada salah satu tempat yang menurut saya sangat menarik untuk di datangi juga di kota Medan yakni ke Rahmat Wildlife Galery. Seperti museum binatang di kota batu, di Rahmat Wildlife Galery ini disimpan koleksi binatang-binatang yang diburu dan diawetkan. Bedanya Rahmat Wildlife Galery ini merupakan milik pribadi. Sangat besar dan sangat lengkap. Disini saya juga tahu bahwa binatang hasil perburuan disini telah mendapat ijin ketika dilakukan perburuan yang sebagian besar di lakukan di Afrika dimana ketika berburu kita tidak bisa seenaknya memburu binatang tapi harus memilih binatang tertentu seperti binatang yang sudah tua atau sakit.
Sri Mariaman Temple
Pasar Hindu
Medan, sebuah kota metropolitan di ujung Barat Indonesia, seharusnya bisa metata dirinya dengan lebih cantik lagi karena kebanyakan para turis yang ke kota Medan hanya menjadikan kota Medan sebagai tempat transit semata untuk melanjutkan perjalanan ke Danau Toba atau Berasragi misalnya. Apalagi sekarang sudah ada bandara Kuala Namu yang lebih megah dan terhubung langsung dengan kereta bandara ke pusat kota. Kunjungan saya yang teramat singkat seakan memaksa saya untuk kembali lagi ke kota ini dan jika diberi kesempatan lagi tentunya saya akan eksplore lebih jauh lagi tempat – tempat menarik lainnya di Sumatera Utara. Oneday...^_^

2 komentar:

  1. next time kalau mau ke Medan ikut gue aja sekalian gue pulang kampung, ntar gue ajak ekplore medan lebih jauh lagi (main ke danau toba & samosir, wisata alam , kuliner dan wisata sejarah).
    hampir semua jenis wisata ada di Medan.

    Reza Fahlevi

    BalasHapus
  2. kapan emangnya kamu pulang kampung mas? hehe :p

    BalasHapus