|
Pantai Tanjung Tinggi, Belitung |
Belitung
atau penduduk setempat menyebutnya Belitong, Pulau yang dulu hanya dikenal
sebagai penghasil timah belaka di buku IPS yang diajarkan di sekolah dasar,
sontak menjadi semakin terkenal karena
keindahan alamnya yang luar biasa yang diperkenalkan lewat film fenomenal
Laskar Pelangi. Pulau yang tadinya sepi dan mulai banyak ditinggalkan para
pendatang karena hasil tambang timahnya yang semakin sedikit, mendadak menjadi
ramai dikunjungi banyak orang yang
penasaran dengan alam pulau Belitung terutama pantai-pantainya yang khas dengan
batuan granit raksasanya yang digambarkan dengan sangat apik dan indah lewat
film laskar pelangi, tak terkecuali pun saya yang memang sudah lama ingin
melihat sendiri secara langsung keindahan pantai-pantai di pulau Belitung yang
sudah sangat terkenal itu.
|
Santai di Pantai |
Hari
pertama di Belitung saya gunakan untuk eksplore pantai-pantai terkenal di sisi
utara. Menyusuri jalan pinggiran pantai lurus terus ke utara menuju ke pantai
Pantai Tanjung Binga, Tanjung Kelayang dan Tanjung Tinggi. Petunjuk jalan
sangat jelas dan jalanan di belitung sangat mulus jadi sangat nyaman sekali
jika kita memutuskan eksplore pulau belitung dengan menyewa kendaraan sendiri.
|
Museum Badau |
Pantai
Tanjung Binga letaknya hanya setengah jam saja dari kota Tanjung Pandan,
merupakan pantai nelayan dengan banyak kapal nelayan yang bersandar. Dua pantai
lain yang terkenal dan sempat menjadi lokasi syuting film laskar pelangi yakni
pantai tanjung kelayang dan pantai tanjung tinggi. Waktu saya sampai Tanjung
Kelayang sudah agak siang. Tanjung Kelayang ini merupakan titik penyeberangan bagi
yang mau melanjutkan ke pulau lengkuas dan pulau babi, namun harus rombongan.
Kalaupun sendiri atau jumlahnya sedikit bisa digabung sama kelompok lain agar
sewa kapalnya murah.
|
Pantai Bukit Batu |
Pantai
Tanjung Tinggi terletak sekitar setengah jam dari pantai tanjung kelayang.
Tipikal pantai dengan batu-batuan granit raksasa dan air yang tenang dengan
warna biru muda yang jernih membuat siapapun yang datang tidak akan tahan untuk
tidak berenang. Berenang di pantai tanjung tinggi sangat menyenangkan. Air yang
tidak begitu dalam dan nyaris tanpa ombak, jika capek pun bisa bersandar dan
duduk di batu-batu yang tersebar di sekitaran pantai.
|
Pantai Sendang |
|
Pantai Punai |
Menghabiskan
malam di belitung saya gunakan untuk wisata kuliner. Beberapa diantaranya yang menurut
saya enak dan saya rekomendasikan yaitu Mie Atep Belitung dan RM belitong tempo
dulu. Bisa juga mencoba warung kopi ake dan soto belitong di pasar tanjung
pandan. Di RM belitong tempo dulu, banyak dipajang foto-foto dan interior
ditata sedemikian rupa sehingga benar-benar mencerminkan belitung tempo dulu.
Menu andalannya ikan lempah kuning yang disajikan di dalam buah kelapa yang
sudah dibelah. Hmm, yummy ^_^
Hari
kedua, pagi-pagi sekali saya sudah siap-siap menuju belitung timur yang
berjarak sekitar 3 jam. Tujuan saya ke kota Manggar, tempat SD Muhammadiyah, SD
laskar pelangi yang mendadak kondang karena film laskar pelangi itu. Saya
menyusuri jalan melewati Bandara ke arah utara. Sebelum Sampai ke kota Manggar
banyak sekali pantai-pantai cantik, sepi, dan jauh dari hiruk pikuk orang di
sekitaran kecamatan kelapa kampit, belitung timur. Beberapa pantai-pantai yang
sempat saya singgahi diantaranya Pantai Sengaran, Burung Mandi, Sendang, Samak,
Punai, Nyiur Melambai, Pantai Batu Lalang, dan Pantai Bukit Batu. Beberapa
pantai yang menurut saya lumayan bagus yaitu pantai burung mandi dan pantai
bukit batu. Pantai burung mandi merupakan pantai dengan hamparan pasir putih
yang sangat luas sejauh mata memandang sedangkan pantai bukit batu merupakan
pantai berbatu dengan pemandangan yang sangat cantik.
|
SD Laskar Pelangi |
Sampai
kota Manggar hari sudah sangat siang menjelang sore. Sebelum masuk kota
Manggar, terdapat Vihara Dewi Kuan In yang sayang jika dilewatkan. Kota Manggar
merupakan kota seribu warung kopi. Ya, banyak sekali warung kopi berjejer di
kota ini terutama di sepanjang Jalan Lipat Kajang, ada salah satu warung kopi
yang sangat terkenal yakni warkop atet. Warkop atet ini sempat menjadi lokasi
syuting laskar pelangi juga. Saya pun sempat berfoto-foto dengan ownernya.
(halah :D)
|
Pantai Burung Mandi |
Setelah
mengisi perut, saya pun tidak berlama–lama untuk mencari SD Laskar Pelangi di
Desa Selingsing, Gantong. Agak jauh ternyata lokasi SD-nya dari pusat kota
Manggar dan saya pun sampai harus bertanya berkali-kali kepada warga. Usut
punya usut ternyata SD Laskar pelangi yang asli sudah dibongkar dan dibangun SD
baru yang lebih bagus, sedangkan SD laskar pelangi yang sering dijadikan objek
foto oleh wisatawan hanyalah replika SD Laskar Pelangi yang ada sebelumnya. Pulau Belitung memang terkenal dengan wisata
“laskar pelangi”-nya dan hal ini disadari betul oleh pemda Belitung Timur yang
akhirnya dapat mengelola beberapa lokasi syuting film laskar pelangi menjadi
objek wisata yang sangat menarik seperti museum kata Andrea Hirata, SD
Muhammadiyah (SD Laskar Pelangi), warung kopi atet, dll.
|
Pantai Batu Lalang |
Hari
ketiga di pulau Belitung saya putuskan untuk eksplore kawasan Belitung Selatan
tepatnya di Kecamatan Membalong, sekitar 2 jam dari Tanjung Pandan. Tujuan
utama saya ke pantai tanjung gembira dan bukit batu baginde. Sayang, di hari
ketiga ini saya diguyur hujan deras sehingga saya harus berhenti berkali-kali
sampai hujan agak reda sebelum melanjutkan perjalanan kembali. Perjalanan pun
menjadi semakin lama. Ternyata pantainya menurut saya biasa saja. Bukan pantai
dengan pasir putih yang luas. Namun pantai-pantai disini sangat sepi dan nyaris
tanpa pengunjung, serasa pantai milik sendiri. Hehe!
|
Warkop Atet Manggar |
|
Vihara Dewi Kwan Im, Manggar |
Hari
terakhir di Pulau Belitung sebelum bertolak kembali ke Jakarta, saya habiskan
disekitaran kota Tanjung Pandan saja. Menikmati sunrise di kawah bekas tambang
kaolin dengan pemandangan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Ya saya paham
bahwa pemandangan yang ada di hadapan saya terjadi karena kerusakan lingkungan
akibat tambang kaolin dan timah. Mampir ke beberapa museum seperti Museum Timah,
museum geologi, dan museum badau. Museum Badau sendiri letaknya agak keluar
kota sekitar setengah jam berkendara karena berada di kecamatan badau. Kemudian
menikmati sunset di Pantai Tanjung Gelam.
|
RM Belitong Tempo Dulu |
|
Kawah Kaolin |
Meski
sudah cukup terkenal sebagai tujuan wisata favorit di kalangan turis domestik,
tapi belum bagi turis mancanegara. Saya masih sangat jarang melihat turis luar
negeri berkunjung ke Pulau Belitung dan bahkan jumlahnya dapat dihitung dengan
jari. Padahal lokasi pulau Belitung relatif lebih dekat dr Jakarta dibandingkan
dengan ke Pulau Bali atau Pulau Lombok misalnya yang memang sudah penuh sesak
oleh turis luar negeri. Sangat disayangkan! Lewat foto-foto ini dan sedikit
cerita dari saya ini, saya berharap makin banyak orang yang datang ke Pulau
Belitung, merasakan sendiri secara langsung indahnya Pulau Belitung. Ayo, pada
datang ke Belitung !! ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar