Kamis, 25 Desember 2014

CERITA DARI PULAU LASKAR PELANGI, BELITUNG

Pantai Tanjung Tinggi, Belitung

Belitung atau penduduk setempat menyebutnya Belitong, Pulau yang dulu hanya dikenal sebagai penghasil timah belaka di buku IPS yang diajarkan di sekolah dasar, sontak menjadi semakin terkenal  karena keindahan alamnya yang luar biasa yang diperkenalkan lewat film fenomenal Laskar Pelangi. Pulau yang tadinya sepi dan mulai banyak ditinggalkan para pendatang karena hasil tambang timahnya yang semakin sedikit, mendadak menjadi ramai dikunjungi banyak orang   yang penasaran dengan alam pulau Belitung terutama pantai-pantainya yang khas dengan batuan granit raksasanya yang digambarkan dengan sangat apik dan indah lewat film laskar pelangi, tak terkecuali pun saya yang memang sudah lama ingin melihat sendiri secara langsung keindahan pantai-pantai di pulau Belitung yang sudah sangat terkenal itu.

Pantai Tanjung Binga
Pantai Tanjung Kelayang
Persimpangan Tugu Santan
Berbekal tiket super promo dari Citil*nk Jakarta-Belitung Rp. 113 ribu PP melanconglah saya ke Pulau Belitung selama 4 hari 3 malam pada tanggal 14-18 Oktober 2013. And geuss what? Belitung is a truly paradise for beach lover! Banyak pantai cantik dengan ombak yang sangat tenang disini.  Berhubung saya menyewa sepeda motor sendiri, saya pun berkesempatan menjelajahi sendiri Pulau Belitung dan menemukan banyak sekali hidden beach yang bahkan masih belum terjamah tangan manusia atau jarang sekali diketahui oleh orang-orang di beberapa sudut Pulau Belitung. Masih banyak pantai-pantai tersembunyi di sisi Tenggara dan Selatan Pulau Belitung yang jauh dari hiruk pikuk turis.
Tanjung Tinggi

Tanjung Tinggi
Tanjung Tinggi

Beruntung cuaca sangat cerah dan tidak hujan padahal sudah memasuki bulan oktober waktu itu. Hanya saja kendala ada di sulitnya mencari bensin. Entah mengapa SPBU di Belitung selalu kehabisan bensin dan diborong pembeli sepeda motor yang membeli dengan jirigen besar kemudian dijual eceran lagi. Jika kita hendak bepergian, pastikan bensin selalu full karena akan sangat sulit menemukan SPBU di jalan, kalaupun ada bensin eceran harganya bisa dua kali lipat. Saya sendiri memutuskan menginap selama 3 malam di pusat kota Tanjung Pandan, tepatnya di hotel surya yang letaknya hanya 100 m dari persimpangan tugu intan. Sangat nyaman dan murah sekali, hanya Rp 90 ribu berdua sudah termasuk sarapan berupa telur rebus dan teh manis. Hehe!

Santai di Pantai
Hari pertama di Belitung saya gunakan untuk eksplore pantai-pantai terkenal di sisi utara. Menyusuri jalan pinggiran pantai lurus terus ke utara menuju ke pantai Pantai Tanjung Binga, Tanjung Kelayang dan Tanjung Tinggi. Petunjuk jalan sangat jelas dan jalanan di belitung sangat mulus jadi sangat nyaman sekali jika kita memutuskan eksplore pulau belitung dengan menyewa kendaraan sendiri.
Museum Badau
Pantai Tanjung Binga letaknya hanya setengah jam saja dari kota Tanjung Pandan, merupakan pantai nelayan dengan banyak kapal nelayan yang bersandar. Dua pantai lain yang terkenal dan sempat menjadi lokasi syuting film laskar pelangi yakni pantai tanjung kelayang dan pantai tanjung tinggi. Waktu saya sampai Tanjung Kelayang sudah agak siang. Tanjung Kelayang ini merupakan titik penyeberangan bagi yang mau melanjutkan ke pulau lengkuas dan pulau babi, namun harus rombongan. Kalaupun sendiri atau jumlahnya sedikit bisa digabung sama kelompok lain agar sewa kapalnya murah.

Pantai Bukit Batu
Pantai Tanjung Tinggi terletak sekitar setengah jam dari pantai tanjung kelayang. Tipikal pantai dengan batu-batuan granit raksasa dan air yang tenang dengan warna biru muda yang jernih membuat siapapun yang datang tidak akan tahan untuk tidak berenang. Berenang di pantai tanjung tinggi sangat menyenangkan. Air yang tidak begitu dalam dan nyaris tanpa ombak, jika capek pun bisa bersandar dan duduk di batu-batu yang tersebar di sekitaran pantai.

Pantai Sendang
Pantai Punai
Menghabiskan malam di belitung saya gunakan untuk wisata kuliner. Beberapa diantaranya yang menurut saya enak dan saya rekomendasikan yaitu Mie Atep Belitung dan RM belitong tempo dulu. Bisa juga mencoba warung kopi ake dan soto belitong di pasar tanjung pandan. Di RM belitong tempo dulu, banyak dipajang foto-foto dan interior ditata sedemikian rupa sehingga benar-benar mencerminkan belitung tempo dulu. Menu andalannya ikan lempah kuning yang disajikan di dalam buah kelapa yang sudah dibelah. Hmm, yummy ^_^

Hari kedua, pagi-pagi sekali saya sudah siap-siap menuju belitung timur yang berjarak sekitar 3 jam. Tujuan saya ke kota Manggar, tempat SD Muhammadiyah, SD laskar pelangi yang mendadak kondang karena film laskar pelangi itu. Saya menyusuri jalan melewati Bandara ke arah utara. Sebelum Sampai ke kota Manggar banyak sekali pantai-pantai cantik, sepi, dan jauh dari hiruk pikuk orang di sekitaran kecamatan kelapa kampit, belitung timur. Beberapa pantai-pantai yang sempat saya singgahi diantaranya Pantai Sengaran, Burung Mandi, Sendang, Samak, Punai, Nyiur Melambai, Pantai Batu Lalang, dan Pantai Bukit Batu. Beberapa pantai yang menurut saya lumayan bagus yaitu pantai burung mandi dan pantai bukit batu. Pantai burung mandi merupakan pantai dengan hamparan pasir putih yang sangat luas sejauh mata memandang sedangkan pantai bukit batu merupakan pantai berbatu dengan pemandangan yang sangat cantik.

SD Laskar Pelangi
Sampai kota Manggar hari sudah sangat siang menjelang sore. Sebelum masuk kota Manggar, terdapat Vihara Dewi Kuan In yang sayang jika dilewatkan. Kota Manggar merupakan kota seribu warung kopi. Ya, banyak sekali warung kopi berjejer di kota ini terutama di sepanjang Jalan Lipat Kajang, ada salah satu warung kopi yang sangat terkenal yakni warkop atet. Warkop atet ini sempat menjadi lokasi syuting laskar pelangi juga. Saya pun sempat berfoto-foto dengan ownernya. (halah :D)
Pantai Burung Mandi
Setelah mengisi perut, saya pun tidak berlama–lama untuk mencari SD Laskar Pelangi di Desa Selingsing, Gantong. Agak jauh ternyata lokasi SD-nya dari pusat kota Manggar dan saya pun sampai harus bertanya berkali-kali kepada warga. Usut punya usut ternyata SD Laskar pelangi yang asli sudah dibongkar dan dibangun SD baru yang lebih bagus, sedangkan SD laskar pelangi yang sering dijadikan objek foto oleh wisatawan hanyalah replika SD Laskar Pelangi yang ada sebelumnya.  Pulau Belitung memang terkenal dengan wisata “laskar pelangi”-nya dan hal ini disadari betul oleh pemda Belitung Timur yang akhirnya dapat mengelola beberapa lokasi syuting film laskar pelangi menjadi objek wisata yang sangat menarik seperti museum kata Andrea Hirata, SD Muhammadiyah (SD Laskar Pelangi), warung kopi atet, dll.

Pantai Batu Lalang
Hari ketiga di pulau Belitung saya putuskan untuk eksplore kawasan Belitung Selatan tepatnya di Kecamatan Membalong, sekitar 2 jam dari Tanjung Pandan. Tujuan utama saya ke pantai tanjung gembira dan bukit batu baginde. Sayang, di hari ketiga ini saya diguyur hujan deras sehingga saya harus berhenti berkali-kali sampai hujan agak reda sebelum melanjutkan perjalanan kembali. Perjalanan pun menjadi semakin lama. Ternyata pantainya menurut saya biasa saja. Bukan pantai dengan pasir putih yang luas. Namun pantai-pantai disini sangat sepi dan nyaris tanpa pengunjung, serasa pantai milik sendiri. Hehe!

Warkop Atet Manggar
Vihara Dewi Kwan Im, Manggar
Hari terakhir di Pulau Belitung sebelum bertolak kembali ke Jakarta, saya habiskan disekitaran kota Tanjung Pandan saja. Menikmati sunrise di kawah bekas tambang kaolin dengan pemandangan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Ya saya paham bahwa pemandangan yang ada di hadapan saya terjadi karena kerusakan lingkungan akibat tambang kaolin dan timah. Mampir ke beberapa museum seperti Museum Timah, museum geologi, dan museum badau. Museum Badau sendiri letaknya agak keluar kota sekitar setengah jam berkendara karena berada di kecamatan badau. Kemudian menikmati sunset di Pantai Tanjung Gelam.

RM Belitong Tempo Dulu
Kawah Kaolin
Meski sudah cukup terkenal sebagai tujuan wisata favorit di kalangan turis domestik, tapi belum bagi turis mancanegara. Saya masih sangat jarang melihat turis luar negeri berkunjung ke Pulau Belitung dan bahkan jumlahnya dapat dihitung dengan jari. Padahal lokasi pulau Belitung relatif lebih dekat dr Jakarta dibandingkan dengan ke Pulau Bali atau Pulau Lombok misalnya yang memang sudah penuh sesak oleh turis luar negeri. Sangat disayangkan! Lewat foto-foto ini dan sedikit cerita dari saya ini, saya berharap makin banyak orang yang datang ke Pulau Belitung, merasakan sendiri secara langsung indahnya Pulau Belitung. Ayo, pada datang ke Belitung !! ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar