Setelah sebelumnya saya eksplore kota Pekanbaru selama dua hari yang sudah saya posting di http://aufasidix.blogspot.com/2014/12/eksplore-pekanbaru.html, saya melanjutkan perjalanan kembali ke kota berikutnya, ke kota Siak.
|
Jembatan Siak |
Kota
Siak, memang terkenal sebagai kota wisata budaya melayu di provinsi Riau. Bisa
ditempuh dengan jalur darat sekitar 3-4 jam dari kota Pekanbaru, namun
transportasi yang paling praktis dan cepat bisa menggunakan moda transportasi
air dengan speedboat menyusuri sungai
siak dari Pelabuhan Duku di kota Pekanbaru menuju Pelabuhan Siak selama kurang
lebih 2 jam saja. Saya sendiri memutuskan untuk menggunakan transportasi air
alias speedboat demi efisiensi waktu, pun pemandangan di kanan kiri sungai juga
sangat bagus.
|
Pelabuhan Duku Pekanbaru |
|
Suasana di dalam speedboat |
Jika
ingin eksplore kota Siak lebih lama, saya sarankan ambil jadwal speedboat dari
Pekanbaru paling pagi yakni jam 7.30 pagi sehingga sampai kota Siak masih pagi.
Saya sendiri memutuskan ambil speedboat pagi dari pekanbaru dan kembali dari
siak dengan speedboat paling sore yakni jam 4 sore dari Pelabuhan Siak dan
sampai Pelabuhan Duku di Pekanbaru jam 6 petang. Saya tidak menginap di kota
Siak dan memutuskan kembali ke kota Pekanbaru pada hari yang sama karena saya
pikir banyak objek wisata di kota Siak justru dinikmati di siang hari dan saya
rasa seharian penuh di kota Siak sudah cukup untuk eksplore tempat – tempat
menarik di kota Siak.
|
Sungai Siak |
|
Pemandangan Sungai Siak dari dalam Speedboat |
|
Pemandangan Sungai Siak dari dalam Speedboat |
Sepanjang
perjalanan dengan menggunakan speedboat, banyak hal yang dapat saya amati,
seperti aktivitas penduduk asli di sepanjang sungai, aktivitas bongkar muat
kapal pengangkut hasil olahan kelapa sawit, minyak bumi, kayu hasil olahan
hutan, dan sebagainya. Dan ternyata sepanjang perjalanan pekanbaru-siak selama
2 jam, speedboat juga berkali-kali berhenti untuk menurunkan dan menaikkan
penumpang di pelabuhan-pelabuhan kecil. Transportasi air di provinsi Riau ini ternyata
sudah menjadi alat transportasi vital dan utama dibanding transportasi darat
terutama menuju daerah-daerah yang berdekatan dengan pantai seperti dumai,
bengkalis, kepulauan meranti, dan siak.
|
Jalanan sepi di kota Siak |
Pusat
kota siak sendiri tidak jauh dari pelabuhan kota siak dan lebih beruntungnya
lagi berbagai tempat wisata yang menarik juga terletak di pusat kota saja
dengan jarak yang relatif dekat antara satu dengan yang lainnya. Sebut saja
Istana Siak, Masjid Agung Siak, dan Jembatan Siak. Ketiganya masih berada di pusat
kota Siak yang luasnya tidak seberapa. Lebih beruntung lagi waktu saya kesana
cuaca sangat cerah sehingga saya bisa leluasa eksplore ke tempat – tempat
tersebut seharian.
|
Di Dalam Istana Siak |
|
Istana Siak |
Istana
Siak cukup kecil untuk ukuran istana, namun di dalamnya menyimpan berbagai
koleksi peninggalan kesultanan siak yang merupakan cikal bakal dari lahirnya
budaya melayu. Terdiri dari dua lantai, untuk masuk ke komplek istana harus
melepaskan alas kaki. Waktu saya kesana, beberapa bagian di istana siak sedang
direnovasi sehingga saya tidak bisa eksplore semua ruangan di istana siak.
|
Pelabuhan Siak |
|
Kantor Bupati Siak |
|
Rumah Dinas Bupati Siak |
Tidak
jauh dari istana siak, saya dengan menyewa betor melanjutkan perjalanan ke Jembatan
siak yang sangat terkenal itu. Jembatan yang sangat megah. Jembatan ini seperti
memisahkan bagian pusat kota siak menjadi dua yakni bagian pusat bisnis dan
pemukiman di salah satu sisi dan bagian pusat pemerintahan tempat kantor
bupati, dan gedung – gedung pemerintahan di sisi lain jembatan. Saya memutuskan
untuk menyeberangi jembatan karena penasaran dengan apa yang ada di balik
jembatan. Ternyata benar terdapat komplek kantor bupati dan DPRD serta kantor –
kantor pemerintahan yang lain yang sangat megah dan besar, agak kontras dengan
pemukiman warga yang sederhana di sisi lain sungai. Hmmm..
|
Sup Tunjang Khas Siak. Yummy :) |
|
Pusat Jajanan di pinggiran sungai Siak |
Sebelum
bertolak kembali ke kota Pekanbaru, menikmati senja di kota Siak saya habiskan
dengan kulineran di pinggiran sungai
siak sambil memandang jembatan siak dan kapal yang lalu lalang di sepanjang
sungai. Banyak rumah makan di pinggirian sungai ini yang ditata dengan apik dan
kita bisa memilih untuk duduk di dekat sungai atau di dalam rumah makan.
Letaknya pun berdekatan dengan pelabuhan siak sehingga saya tidak perlu
khawatir ketinggalan speedboat kembali ke kota Pekanbaru. Salah satu kuliner
yang saya coba yakni Sup Tunjang. Penasaran bagaimana rasanya? Silahkan coba
sendiri di kota siak? Hehe :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar