Senin, 09 Februari 2015

MINANG TRIP DAY 2 & DAY 3 - BATUSANGKAR DAN TANAH DATAR

Istana Pagaruyung, Batusangkar
Hari kedua di ranah Minang setelah sebelumnya eksplore kota Bukittinggi, saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Kota Batusangkar, ibukota Kabupaten Tanah Datar yang hanya 1,5 jam saja perjalanan darat dari kota Bukittinggi, namun justru di kota inilah, kebudayaan minang masih sangat kental sekali.

Cerita saya pada waktu eksplore ranah minang di kota Bukittinggi dapat dilihat di sini : http://www.aufasidix.blogspot.com/2015/02/minang-trip-day-1-bukittinggi.html

Jika kita ingin menyelami kebudayaan minang dengan lebih mendalam, memang Kabupaten Tanah Datar ini menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Masih banyak desa-desa dengan rumah gadangnya yang khas. Rumah Gadang yang berusia ratusan tahun pun masih banyak dijumpai disini. Menakjubkan!

Komplek Istana Pagaruyung, Batusangkar
Komplek Istana Pagaruyung, Batusangkar
Tidak Heran jika bentuk bangunan Bandara Internasional Minangkabau yang berada di kota Padang meniru Istana Pagaruyung yang berada di kota Batusangkar. Melihat langsung Istana Pagaruyung yang megah dan luas dari dekat sungguh pengalaman yang luar biasa. Perlu diketahui bahwa istana pagaruyung yang sekarang berada di batusangkar sudah merupakan istana yang dibangun ke sekian kalinya akibat istana yang sebelumnya terbakar.

Selain ke komplek istana pagaruyung, banyak juga desa-desa adat dengan rumah gadangnya yang khas di kabupaten Tanah Datar yang sempat saya kunjungi seperti Desa Adat Pariangan, dan Rumoh Tuo Kampai Nan Panjang yang telah dijadikan cagar budaya. Di Desa adat Pariangan, selain menikmati desa asli khas minang dengan rumah gadangnya, kita juga bisa menikmati mandi air panas di sini secara gratis karena ternyata lokasinya dekat dengan sumber mata air panas. Asyik!

Masjid Desa Adat Pariangan
Desa Adat Pariangan
Namun sayangnya pada waktu saya ke desa Pariangan, saya tidak bisa menikmati pertunjukkan pacu jawi, karapan sapi khas Minang, karena jadwalnya yang tidak pas. Jika saya seminggu lagi lebih lama di sana, saya pasti bisa menonton Pacu Jawi tersebut. Padahal sedang dipersiapkan segala sesuatunya untuk persiapan event tahunan itu di Kabupaten Tanah Datar dimana tahun ini diadakan di desa Pariangan dan kebetulan saya baru tahu mengenai event pacu jawi  ini ketika disana. Ah, tapi sudahlah, lain waktu pasti ada lagi. Hehe!

Prasasti Adityawarman
Situs Makam Tantejo Gurhano


Gunung Merapi dari Kejauhan

Kuliner Kopi Kawa
Selain desa Pariangan, terdapat desa adat lainnya dengan rumah gadang berumur ratusan tahun yakni Rumoh Tuo Kampai Nan Panjang. Rumah ini bahkan masih dihuni keturunan dari pemilik pertama. Saya sempat masuk. Agak khawatir kalau pondasi bangunan sudah rapuh atau tidak kuat karena dibuat menjadi semacam rumah panggung yang harus naik tangga dulu untuk masuk ke dalam rumah. Di dalam Rumoh Tuo Kampai Nan Panjang, bentuk bangunan dan ruangan atau bilik kamarnya masih sangat asli.

Rumah Tuo Kampai Nan Panjang
Di Dalam Rumah Tuo Kampai Nan Panjang
Danau Singkarak
Saya pun sempat mampir ke Danau Singkarak, danau terbesar kedua di Sumatera Barat setelah danau Maninjau. Sebetulnya danau Singkarak terletak di beberapa kabupaten seperti solok dan padang panjang, namun saya ke bagian danau singkarak yang berada di kabupaten tanah datar. Dan tahukah kalian bahwa di danau ini ada ikan yang sangat khas yang katanya hanya bisa hidup di danau ini yaitu Ikan Bilih, yang hanya ada di danau Singkarak dan banyak dijual di sepanjang jalan danau singkarak. Wow! Kuliner lain di Batu Sangkar yang sempat saya coba yaitu Kopi Kawa Daun, semacam kopi dan susu yang dicampur dengan telur dan disajikan dalam tempurung kelapa. Rasanya seperti apa? Silahkan datang ke sini dan cobain sendiri. ^_^

Hari berikutnya, saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke kota Payakumbuh untuk menikmati keindahan lembah harau. Cerita saya hari berikutnya di Payakumbuh dan Lembah Harau dapat dilihat disini : http://www.aufasidix.blogspot.com/2015/02/minang-trip-day-3-payakumbuh-dan-lima.html

8 komentar:

  1. Ah kmrn cuman ke istana pagaruyung aja, ngak explore yg lain. Mesti balik lagi nich hahaha

    BalasHapus
  2. iya, banyak tempat menarik di batusangkar ternyata makanya saya memutuskan untuk menginap disini semalam. ^_^

    BalasHapus
  3. batusangkar ... kampung istri saya .... hanya baru foto di depan istana-nya aja, belum masuk kedalam.
    di dekat sana ada situs batu batikam .. tepat di pinggir jalan ...

    BalasHapus
  4. @bersapedahan : wah, harus masuk ke dalam mas. iya banyak situs disana. dan ada atraksi menarik yang sayang sempat saya lewatkan yakni pacu jawi. pingin lihat jika diberi kesempatan kesana lagi. hehe

    BalasHapus
  5. transportasi selama di Batusangkar dan sekitarnya pakai apa mas? kalo transportasi umum apa cukup memadai?

    BalasHapus
    Balasan
    1. transportasi umum tidak memadai. baiknya sewa kendaraan sendiri.

      Hapus
  6. Kak, aku April kesana nih...itu transportasi dari tempat satu ke yang lainnya bagaimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wuaaa maaf baru balas. gmn perjalanannya? lancar2 saja kan? hehe

      Hapus