|
Istana Pagaruyung, Batusangkar |
Hari
kedua di ranah Minang setelah sebelumnya eksplore kota Bukittinggi, saya
memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Kota Batusangkar, ibukota Kabupaten
Tanah Datar yang hanya 1,5 jam saja perjalanan darat dari kota Bukittinggi,
namun justru di kota inilah, kebudayaan minang masih sangat kental sekali.
Cerita saya pada waktu eksplore ranah minang di kota Bukittinggi dapat dilihat di sini : http://www.aufasidix.blogspot.com/2015/02/minang-trip-day-1-bukittinggi.html
Jika
kita ingin menyelami kebudayaan minang dengan lebih mendalam, memang Kabupaten
Tanah Datar ini menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Masih banyak
desa-desa dengan rumah gadangnya yang khas. Rumah Gadang yang berusia ratusan
tahun pun masih banyak dijumpai disini. Menakjubkan!
|
Komplek Istana Pagaruyung, Batusangkar |
|
Komplek Istana Pagaruyung, Batusangkar |
Tidak
Heran jika bentuk bangunan Bandara Internasional Minangkabau yang berada di kota
Padang meniru Istana Pagaruyung yang berada di kota Batusangkar. Melihat
langsung Istana Pagaruyung yang megah dan luas dari dekat sungguh pengalaman
yang luar biasa. Perlu diketahui bahwa istana pagaruyung yang sekarang berada
di batusangkar sudah merupakan istana yang dibangun ke sekian kalinya akibat
istana yang sebelumnya terbakar.
Selain
ke komplek istana pagaruyung, banyak juga desa-desa adat dengan rumah gadangnya
yang khas di kabupaten Tanah Datar yang sempat saya kunjungi seperti Desa Adat
Pariangan, dan Rumoh Tuo Kampai Nan Panjang yang telah dijadikan cagar budaya.
Di Desa adat Pariangan, selain menikmati desa asli khas minang dengan rumah
gadangnya, kita juga bisa menikmati mandi air panas di sini secara gratis
karena ternyata lokasinya dekat dengan sumber mata air panas. Asyik!
|
Masjid Desa Adat Pariangan |
|
Desa Adat Pariangan |
Namun
sayangnya pada waktu saya ke desa Pariangan, saya tidak bisa menikmati
pertunjukkan pacu jawi, karapan sapi
khas Minang, karena jadwalnya yang tidak pas. Jika saya seminggu lagi lebih
lama di sana, saya pasti bisa menonton Pacu
Jawi tersebut. Padahal sedang dipersiapkan segala sesuatunya untuk
persiapan event tahunan itu di Kabupaten Tanah Datar dimana tahun ini diadakan
di desa Pariangan dan kebetulan saya baru tahu mengenai event pacu jawi ini ketika disana. Ah, tapi sudahlah, lain
waktu pasti ada lagi. Hehe!
Selain
desa Pariangan, terdapat desa adat lainnya dengan rumah gadang berumur ratusan
tahun yakni Rumoh Tuo Kampai Nan Panjang. Rumah ini bahkan masih dihuni
keturunan dari pemilik pertama. Saya sempat masuk. Agak khawatir kalau pondasi
bangunan sudah rapuh atau tidak kuat karena dibuat menjadi semacam rumah
panggung yang harus naik tangga dulu untuk masuk ke dalam rumah. Di dalam Rumoh
Tuo Kampai Nan Panjang, bentuk bangunan dan ruangan atau bilik kamarnya masih
sangat asli.
|
Rumah Tuo Kampai Nan Panjang |
|
Di Dalam Rumah Tuo Kampai Nan Panjang |
|
Danau Singkarak |
Saya
pun sempat mampir ke Danau Singkarak, danau terbesar kedua di Sumatera Barat
setelah danau Maninjau. Sebetulnya danau Singkarak terletak di beberapa
kabupaten seperti solok dan padang panjang, namun saya ke bagian danau
singkarak yang berada di kabupaten tanah datar. Dan tahukah kalian bahwa di danau
ini ada ikan yang sangat khas yang katanya hanya bisa hidup di danau ini yaitu
Ikan Bilih, yang hanya ada di danau Singkarak dan banyak dijual di sepanjang
jalan danau singkarak. Wow! Kuliner lain di Batu Sangkar yang sempat saya coba
yaitu Kopi Kawa Daun, semacam kopi dan susu yang dicampur dengan telur dan disajikan
dalam tempurung kelapa. Rasanya seperti apa? Silahkan datang ke sini dan cobain
sendiri. ^_^
Hari berikutnya, saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke kota Payakumbuh untuk menikmati keindahan lembah harau. Cerita saya hari berikutnya di Payakumbuh dan Lembah Harau dapat dilihat disini : http://www.aufasidix.blogspot.com/2015/02/minang-trip-day-3-payakumbuh-dan-lima.html
Ah kmrn cuman ke istana pagaruyung aja, ngak explore yg lain. Mesti balik lagi nich hahaha
BalasHapusiya, banyak tempat menarik di batusangkar ternyata makanya saya memutuskan untuk menginap disini semalam. ^_^
BalasHapusbatusangkar ... kampung istri saya .... hanya baru foto di depan istana-nya aja, belum masuk kedalam.
BalasHapusdi dekat sana ada situs batu batikam .. tepat di pinggir jalan ...
@bersapedahan : wah, harus masuk ke dalam mas. iya banyak situs disana. dan ada atraksi menarik yang sayang sempat saya lewatkan yakni pacu jawi. pingin lihat jika diberi kesempatan kesana lagi. hehe
BalasHapustransportasi selama di Batusangkar dan sekitarnya pakai apa mas? kalo transportasi umum apa cukup memadai?
BalasHapustransportasi umum tidak memadai. baiknya sewa kendaraan sendiri.
HapusKak, aku April kesana nih...itu transportasi dari tempat satu ke yang lainnya bagaimana?
BalasHapuswuaaa maaf baru balas. gmn perjalanannya? lancar2 saja kan? hehe
Hapus