Minggu, 30 September 2018

EKSPLORE PALANGKARAYA


Jembatan Kahayan, Palangkaraya
Palangkaraya, jarang sekali terdengar sebagai tujuan wisata bagi turis domestik. Sepertinya tidak ada yang bisa dilihat di kota Palangkaraya, ibukota Kalimantan Tengah.  Ketika saya memutuskan membeli tiket pesawat ke palangkaraya, waktu itu saya hanya ingin mengobati rasa penasaran saya kepada kota yang pernah diusulkan menjadi ibukota Indonesia pada waktu pemerintahan Presiden Soekarno kala itu. Begitu mendarat di Bandara Tjilik Riwut, saya langsung pesan ojek buat mengantarkan saya ke sungai kahayan yang berada di tengah kota Palangkaraya.

Sungai kahayan merupakan urat nadi perekonomian warga di kota Palangkaraya.  di sepanjang aliran sungai banyak berjejerrumah-rumah panggung yang khas. lalu lintas perahu klotok atau perahu bermesin tempel juga sangat lumrah sebagai sarana transportasi warga. Sungai kahayan ini membelah pusat kota Palangkaraya dengan Palangkaraya seberang dan dihubungankan dengan jembatan kahayan yang sangat megah.  Dari sungai kahayan inilah, saya bisa mengamati kehidupan warga lokal di sepanjang aliran sungai secara lebih dekat. 

Bersama Pak sahidi, pemili perahu di dermaga sungai kahayan
Pemukiman di aliran sungai Kahayan
Bagi pecinta wisata alam, kawasan pinggiran kota Palangkaraya menawarkan landscape hutan borneo yang sangat menawan. Ada kawasan wisata nyaru menteng dimana ada tempat konservasi orangutan dan danau tahai yang khas berwarna kehitaman karena gambut. waktu saya kesana kawasan wisata ini cukup sepi dengan pengunjung. jaraknya memang agak sedikit keluar kota Palangkaraya, sekitar 30-40 menit dari kota Palangkaraya. 

Danau Tahai yang berwarna hitam
Rumah adat kalimantan tengah

warga sedang berwisata dan mandi di sekitar nyaru menteng
Ada pula kawasan wisata sei gohong, yang merupakan titik awal untuk menuju pulau Kaja dengan menggunakan perahu atau klotok dimana pulau ini merupakan rumah bagi sedikitnya 500 orangutan yang hidup di alam bebas. Jika hendak ke pulau maja, pastikan jangan terlalu sore karena sudah tidak ada perahu yang beroperasi, pun orang utannya sudauh banyak yang kembali ke sarangnya. waktu saya kesana kebetulan sudah agak sore dan beruntung masih ada perahu warga yang beroperasi dan bisa share dengan orang lain juga yang kebetulan ada disitu.

Perahu warga untuk disewa ke Pulau Maja

Ada pula Taman Nasional Sebangau yang bisa dicapai dari dermaga kareng bangkirai, setengah jam saja dari pusat kota Palangkaraya dan tempat berbagai satwa endemik kalimantan dengan menyewa perahu menyusuri sungai yang airnya berwarna merah kehitaman karena gambut. Untuk memasuki kawasan taman nasional sebangau harus menggunakan ijin karena merupakan sebuah taman nasional. akses menuju kesini cukup gampang, saya hanya menggunakan angkutan kota trayek palangkaraya menuju dermaga kareng bangkirai, sebagia titik awal menuju taman nasional sebangau, hanya saja angkotnya memang agak jarang bisa setengah jam sampai 1 jam sekali. jaraknya sekitar 40 menit dari kota Palangkaraya
Dermaga Kareng Bangkirai

Perahu warga siap disewa untuk menuju Taman Nasional Sebangau
Bagaimana dengan wisata kuliner di kota Palangkaraya? 

Saya sempat icip-icip makanan khas palangkaraya di rumah tjilik riwut yang mengajikan aneka makanan khas kalimantan tengah. Beberapa minuman khas seperti Baram (semacam minuman keras khas suku dayak) juga dijual disini. Aneka kue-kuen khas Palangkaraya juga bisa dicicipin di pasar. di Jalan-jalan pun banyak warga menjual pentol kuah, semacam cilok jika di jawa. cukup enak buat dicoba. Hehe...

Menu Baram di rumah makan tjilik riwut
Pentol Kuah

Jajanan pasar dan kue-kuean khas Palangkaraya
Masjid Raya Nurul Islam Kota Palangkaraya
Tugu Soekarno

Saya memang hanya menghabiskan 4 hari 3 malam di kota yang sempat diusulkan menjadi Ibukota Indonesia pada waktu pemerintahan presiden Soekarno ini namun cukup banyak yang bisa saya datangi dan saya explore. Walaupun kota Palangkaraya tidak jadi dijadikan sebagai ibukota negara Indonesia, namun beberapa peninggalan presiden soekarno masih bisa ditemui disini. Tata Kota yang teratur dimana misalnya ada zona khusus pendidikan, zona khusus pemerintahan dan sebagainya. Ada pula jalan raya yang dibangun pada waktu pemerintahan soekarno yang disebut sebagai jalan terbaik di Indonesia karena dibangun dengnan memperhitungkan struktur tanah gambut yang ada di palangkaraya. Disebut pula sebagai jalan rusia karena menggunakan teknologi dari rusia kala itu.

Ayo pada datang ke Palangkaraya ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar