Minggu, 11 Januari 2015

JATIM TRIP : EXPLORE MERUBETIRI & ALAS PURWO NATIONAL PARK, BANYUWANGI

Menyusuri Sungai menuju Pantai Sukamade, Merubetiri
Taman Nasional Merubetiri yang terletak di perbatasan dua kabupaten di Jawa Timur yaitu di Jember dan Banyuwangi memang menawarkan banyak tempat menarik untuk di datangi. Banyak sekali pantai-pantai yang masih sangat bersih dan sepi dengan pasir putihnya yang khas di kawasan taman nasional ini. Ditambah pula karena jalan yang tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan biasa untuk mencapai pantai-pantai itu sehingga kami harus memakai kendaraan jeep membuat rasa lelah kami pun seolah terbayarkan ketika mencapai pantai-pantai tersebut.

Melihat penyu bertelur di Pantai Sukamade
Beberapa pantai yang ada di Taman Nasional Merubetiri yang kami datangi diantaranya, Pantai Sukamade dimana di pantai ini kami dapat menyaksikan secara langsung aktivitas penyu bertelur di  pantai. Memang tujuan utama kami ke Taman Nasional Merubetiri adalah ke Pantai Sukamade untuk menyaksikan langsung penyu bertelur di alam lepas, melihat penangkaran penyu dan melepas anak penyu (tukik) kembali ke lautan lepas. Perjalanan yang tidak bisa dibilang mudah untuk mencapai pantai sukamade ini, karena jeep yang kami tumpangi harus menerobos sungai dan mendaki bukit dengan jalanan berbatu.

Santai di Pantai Sukamade, Merubetiri, yang Sepi
Karena aktivitas penyu bertelur biasanya dimulai pada dini hari, kami pun memutuskan menginap di Pantai Sukamade malam itu. Ranger (sebutan bagi guide yang memandu kami untuk melihat penyu bertelur) dan kami pun harus menunggu dulu selama beberapa jam karena penyu sangat sensitif dengan cahaya dan suara. Akhirnya tak berapa lama sang ranger memberi kode lewat gerakan tangan bahwa sudah ada penyu yang mendarat dan bertelur. Momen melihat langsung penyu bertelur itu sulit dilukiskan dengan kata-kata. Dan sekarang saya pun akhirnya tahu mengenai fakta yang beredar bahwa penyu akan menangis sampai terlihat menitikkan air mata pada waktu bertelur ternyata benar adanya. Tahu mengapa demikian? :)

Santai di Pantai Teluk Hijau, Merubetiri
Pantai Teluk Hijau, Merubetiri
Keesokan harinya, kami memutuskan mampir ke dua pantai lain yang masih berada di kawasan Taman Nasional Merubetiri ini yaitu Pantai Rajegwesi dengan pantainya yang berkarang dan sangat luas, dan Pantai Teluk Hijau yaitu tipikal pantai yang nyaris tidak berombak karena berada disebuah teluk dengan warna hijau tosca yang sangat menggiurkan buat berenang. Hehe! Saya sangat suka dengan pantai teluk hijau ini. Sejauh pengalaman saya, ini pantai tercantik yang pernah saya temui yang berada di selatan pulau jawa. Jarang sekali ada pantai di kawasan selatan pulau jawa yang nyaris tidak berombak, berwarna hijau tosca, dan boleh / bisa buat berenang seperti pantai teluk hijau ini. Semoga kebersihan dan keindahan pantai teluk hijau ini tetap terjaga. Amin!

Rajegwesi, Merubetiri
Pantai Rajegwesi, Merubetiri
Kami menghabiskan sampai setengah hari di pantai teluk hijau ini sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke Banyuwangi untuk menuju pantai pulau merah. Pantai pulau merah sangat ramai waktu kami sampai disana karena sudah sore dan menjelang sunset. Pantai yang lebih cocok untuk surfing ini juga ramai sekali dengan penjaja makanan dan rumah makan sea food yang bertebaran di sepanjang bibir pantai.

Menyusuri Pantai Pulau Merah
Pantai Pulau Merah, Banyuwangi
Hari berikutnya, kami melanjutkan perjalanan kembali ke Taman Nasional Alas Purwo. Taman Nasional Alas Purwo terletak di Paling Ujung Jawa Timur di kabupaten Banyuwangi dan sudah sangat dekat sekali dengan pulau Bali. Butuh waktu sekitar 8-10 jam dari Surabaya. Banyak tempat menarik di Taman Nasional ini yang patut disinggahi, termasuk puluhan pantainya yang berpasir putih dan bersih. Begitu memasuki kawasan Taman Nasional Alas Purwo, kami langsung dihadapkan pada hutan pohon jati yang sangat padat dengan pohon-pohon yang sangat tinggi. Sangat berbeda dengan Taman Nasional Merubetiri yang lebih heterogen dengan kondisi berbukit-bukit.

Padang Sabana Sadengan, Alas Purwo
Tujuan utama kami ke padang savana sadengan untuk melihat aktivitas langsung banteng dan rusa di alam lepas. Namun sayang sepertinya siang itu, para banteng dan rusa seperti malu untuk menampakkan diri dan mendekat ke lokasi pengamatan. Kami hanya bisa melihat banteng dan rusa itu dari jauh dengan teropong, yang jika dilihat dengan mata telanjang hanya seperti titik-titik kecil yang bergerak.

Pantai Trianggulasi, Alas Purwo
Pantai Pancur, Alas Purwo
Pantai Pancur, Alas Purwo
Beberapa pantai di Taman Nasional Alas Purwo yang sempat kami singgahi seperti pantai trianggulasi dan pantai pancur, masih merupakan tipikal pantai yang lumayan ramai dengan turis meski sudah masuk jauh ke dalam Taman Nasional. Sebetulnya masih banyak pantai yang sepi yang bisa didatangi di Taman Nasional Alas Purwo seperti pantai plengkung yang biasa buat surfing bule-bule dari Bali. Karena keterbatasan waktu, kami tidak explore semua pantai di Taman Nasional Alas Purwo, ya mungkin lain waktu jika diberi waktu lebih mungkin akan kembali lagi ke pantai-pantai tersembunyi lainnya. ^_^

4 komentar:

  1. Keindahan alas purwo dan merubetiri masih asli, mungkin karena jarang pengunjung ya Mas Auf. kadang akses yang terlalu mudah bikin alam cepat rusak.

    BalasHapus
  2. yup, bener banget. kedua tempat di atas merupakan taman nasional, sehingga akses menuju kesana harus lapor ke petugas dan tidak segampang kalau ke tempat wisata pada umumnya....

    BalasHapus
  3. keren ya, klo boleh tahu share donk biaya nya

    BalasHapus
  4. Kebetulan saya ramai-ramai sama teman-teman saya jadi biaya dapat ditekan dan ditanggung bersama.

    BalasHapus