Kota
Blitar terletak sekitar 70 km dari kota Malang dan bisa ditempuh dengan bus
selama kurang lebih 2 jam dari kota Malang. Hanya sehari saya eksplore kota
Blitar pada tanggal 26 Maret 2013 kemarin dalam serangkaian perjalanan saya menyusuri kota-kota di Jawa Timur. Cukup banyak objek wisata menarik yang sempat saya datangi. Saya sendiri menuju kota
Blitar dengan menggunakan kereta api dari Yogyakarta karena waktu itu sedang
ada promo Kereta Eksekutif Malioboro hanya Rp 50ribu saja. Langsung tidak saya sia-siakan
lah kesempatan ini. Hehe! Kereta berangkat dari stasiun tugu jogja jam 9 malam
dan sampai stasiun blitar masih pagi buta. Saya pun menunggu subuh dahulu di
masjid stasiun sebelum keluar stasiun untuk jalan-jalan.
|
Stasiun Blitar |
|
Masjid Agung Kota Blitar |
Pagi-pagi
saya langsung jalan kaki ke alun-alun kota blitar yang letaknyka tidak jauh
dari stasiun untuk berburu kuliner. Perut yang sudah keroncongan dari malam
minta untuk diisi. Namun tampaknya alun-alun tampak kurang ramai waktu itu,
mungkin karena hari kerja. Saya hanya menemukan penjual nasi pecel yang tidak
jauh dari sudut alun-alun. Lumayanlah! Hal aneh pertama yang saya temui di kota
Blitar adalah tidak ada satupun angkutan umum yang sliweran di pusat kota Blitar, yang ada hanyalah becak wisata
dengan nomornya yang berbeda-beda yang ada dimana-mana. Usut punya usut,
ternyata pemerintah kota Blitar memang sengaja tidak mengijinkan angkutan umum
masuk sampai ke pusat kota Blitar karena akan mematikan usaha ratusan becak
wisata yang ada di pusat kota, terutama di sekitar Makam Bung Karno.
Wah..wah...!
|
Komplek Makam Bung Karno |
|
Rombongan peziarah di Makam Bung Karno |
Setelah
kenyang mengisi perut, saya pun menuju tujuan utama saya yang pertama yang
terletak tidak jauh dari pusat kota Blitar yakni Ziarah ke Makam Bung Karno. Ya,
jika orang mendengar tentang kota Blitar, pasti yang pertama teringat adalah
makam Bung Karno. Makam Bung Karno sendiri terletak di tengah kota jadi sangat
mudah untuk didatangi. Begitu saya datang sekitar jam 7.30 pagi di komplek
Makam Bung Karno, ternyata masih sangat kepagian dan berhubung saya sendirian
saja, saya pun bergabung dengan rombongan lain untuk bisa masuk dan ziarah ke
Makam Bung Karno. Komplek Makam Bung
Karno sendiri sangat luas, dilengkapi dengan perpustakaan yang memuat buku-buku
Bung Karno sampai Museum Bung Karno.
|
Istana Gebang Tampak Depan |
|
Di Dalam Istana Gebang |
Tidak
Jauh dari Makam Bung Karno, juga terdapat Istana Gebang, yang merupakan
kediaman orang tua Bung Karno. Istana Gebang memuat banyak peninggalan Bung
Karno. Masuk kedua tempat tersebut di atas gratis kok. Hanya disuruh mengisi
buku Tamu. Tenang saja J. Di Istana Gebang ini bahkan ada bekas kamar bung karno waktu masih
muda dulu dan masih dibuat seperti aslinya. Saya sendiri masuk istana ini
bersama rombongan turis dari Belanda yang kebetulan bersamaan jadi bisa sambil
mendengarkan penjelasan dari guide mereka. Hehe!
|
Candi Panataran |
|
Komplek Candi Panataran |
Agak
sedikit menjauh lagi ke utara sekitar 15 km terdapat Candi Panataran yang
merupakan komplek candi hindu terbesar di Jawa Timur. Ukuran candinya sih
kecil-kecil hanya saja jumlahnya lumayan banyak dan tersebar sehingga komplek
candi panataran ini lumayan luas. Not Bad
lah! Kunjungan saya ke komplek candi Panataran ini sebagai penutup perjalanan
saya di kota Blitar, kota yang sarat dengan peninggalan sejarah yang sayang
untuk dilewatkan. Saya harus mengejar bus sore itu untuk melanjutkan perjalanan
ke kota Batu dan bermalam di kota Batu malam itu juga. Ayo pada datang ke
Blitar! ^_^
Postingan saya hari berikutnya di kota Batu dapat dilihat di sini: http://www.aufasidix.blogspot.com/2015/01/jatim-trip-sejenak-di-kota-batu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar