|
People Park, Davao, Mindanao |
Pulau Mindanau merupakan pulau terbesar
kedua di Filipina setelah Pulau Luzon dan terletak di ujung paling selatan
Filipina. Butuh waktu 2 jam naik pesawat lagi dari Ibukota Filipina, Manila.
Ini merupakan kunjungan saya yang kedua di Filipina
setelah pada kunjungan saya yang pertama hanya berkutat di sekitar ibukota
Manila saja. Entah apa yang ada di benak saya waktu itu sehingga memutuskan
untuk pergi ke Mindanao. Sesuai dengan slogan pariwisata Filipina " More Fun in Philippines", saya berharap saya juga bisa "fun" di Mindanao. Hehe
Kunjungan saya di bulan Januari 2014
bertepatan dengan selesainya angin topan yang menerjang Filipina pada bulan
November dan Desember. Tadinya sempat ragu apakah akan tetap melanjutkan
perjalanan karena Filipina baru saja diterjang badai topan, namun setelah riset
dan mencari informasi kesana kemari ternyata bulan Januari merupakan bulan yang
cuacanya cukup bagus untuk ke Filipina. Cuaca tidak panas dan sudah tidak ada
hujan deras pula, hanya sesekali mendung dan hujan dengan intensitas ringan.
Saya sendiri menghabiskan sekitar 5 hari di pulau ini dengan mengunjungi beberapa
kota seperti Davao, Kapatagan, dan Digos.
|
Davao City Hall |
Davao, terletak di ujung
paling selatan, Pulau Mindanao, Filipina, sudah sangat dekat dengan ujung
paling utara Indonesia di Sangihe, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, merupakan
kota terbesar di Pulau Mindanau, sekaligus sebagai pintu gerbang jika kita
ingin mengunjungi kota-kota lain di pulau Mindanao. Mengapa harus ke Davao atau
Mindanao? Padahal masih banyak tempat-tempat menarik lain di Filipina daripada
mengunjungi Pulau Mindanao yang selama ini lebih terkenal sebagai daerah yang terisolir dan tidak aman.
Selain karena memang tiket pesawat promo ke Davao sudah ada di genggaman,
ternyata setelah saya cari info kesana kemari, Davao memang menawarkan tempat –
tempat yang menarik dan eksotik untuk di kunjungi.
|
Davao |
|
Gereja di Davao |
|
Masuk Museum Davao |
Di jantung kota
metropolitan Davao terdapat People’s Park,
salah satu taman kota paling bersih dan hijau di negara itu. Tempat rekreasi
yang luas ini terkenal karena patung-patung penduduk asli yang berukuran seperti
aslinya, karya seniman Mindanaoan, Kublai Millan. Begitu saya masuk ke dalam People’s Park, terdapat patung durian dalam ukuran besar dan koleksi berbagai spesies bambu yang sangat banyak juga tanaman
endemik lainnya. Pada malam hari, penduduk setempat berduyun-duyun ke People’s Park untuk menyaksikan air
mancur yang memesona.
Mengapa ada patung durian
di People’s Park? Demikian pula ada
monumen durian yang langsung menyambut saya di Bandara Davao? Ya, Davao memang
terkenal dengan buah Duriannya dan
memasok durian untuk Filipina. Banyak snack atau makanan olahan dari durian yang ada di kota Davao
seperti durian coffee, durian cheesecake, durian candy, dll. Bagi penggemar durian, wajib hukumnya kesini.
:).
|
Pomelo, buah khas Mindanao |
|
Makanan olahan dari Durian khas Davao |
Mempelajari
sejarah kota Davao dan orang-orangnya
dengan mengunjungi beberapa museum di Davao juga merupakan aktivitas yang cukup
menarik. Davao Museum of History, Mindanao Folk Arts Museum yang terletak
di daerah Matina, Philippine-Japan Museum
di daerah Calinan, dan Museum Dabawenyo yang dijuluki sebagai museum rakyat
adalah beberapa museum di Davao yang wajib dikunjungi. Salah satu yang saya
rekomendasikan yakni Davao Museum of
History atau museum sejarah Davao. Dari museum ini saya juga baru tahu
bahwa ternyata masih terdapat hubungan kekerabatan yang dekat antara orang
mindanao dengan orang minahasa di sulawesi utara, serta orang sulu di Sabah,
Malaysia. Wah!
Menikmati kehidupan malam
di Davao, saya habiskan dengan mengunjungi Matina Town Square (MTS) dan
menikmati pertunjukan live music. Jika
kita berkunjung ke MTS pada hari Selasa dan Kamis malam, terdapat pertunjukan
musik dan tarian tradisional secara cuma-cuma. Di MTS ini juga berjajar
kafe-kafe dan restoran yang enak buat hang
out. live music yang suaranya sampai
memekakkkan telinga di dekat panggung utama MTS pun sampai dini hari.
Hari kedua di kota Davao, saya mencoba ikut
paket rafting di sungai davao yang sudah saya booking sebelumnya. Dengan harga
sekitar 1500 peso (Sekitar Rp 400ribu), saya mendapatkan kaos, CD foto, makan
siang, dan paket rafting terjauh selama kurang lebih 4 jam termasuk antar
jemput dari meeting point ke lokasi rafting. Wow! Harga yang cukup bersahabat. Meeting point berkumpulnya orang-orang yang akan rafting berada di Davao Riverfront Complex dimana
didalamnya terdapat Crocodile Park, salah satu tempat yang sangat populer
dikunjungi warga Davao. DI komplek ini juga terdapat Davao Butterfly House dan Tribu
K’Mindanawan, sebuah desa adat yang seingkali menampilkan
tari-tarian tradisional.
|
Siap-Siap Rafting di Davao River |
|
Ganasnya Rafting di Davao :p |
Di Davao Riverfront
Complex ini, kami
dibagi menjadi beberapa kelompok rafting dan dijelaskan mengenai kondisi
rafting di lapangan. Diputarkan pula video mengenai rafting yang akan kita
lakukan dimana banyak perahu karet yang sampai terbalik atau hanyut. Agak
menyiutkan nyali kami sih sebetulnya, but
the show must go on :D. Pada hari itu, tidak banyak orang yang rafting,
hanya ada sekitar 4 kelompok dimana satu kelompok sekitar 6-8 orang dengan 1
guide dan jumlah turis asing atau non-filipina yang ikut rafting hanya dua
orang termasuk saya. Hehe!
Sambil menunggu mobil jemputan kami datang dan mengantar kami ke titik
awal rafting, saya melihat-lihat terlebih dahulu Davao Riverfront Complex ini yang ternyata sangat luas. Ada kebun
binatang dengan binatang utamanya yang paling banyak adalah buaya. Entah
mengapa buaya? Apakah memang karena banyak buaya yang hidup di Pulau Mindanao
ini? Ada ribuan buaya di Davao Riverfront Complex ini. Wow! Banyak pula spesies burung dan
bahkan orang utan.
Perjalanan dari Davao Riverfront
Complex ke lokasi
rafting lumayan jauh menyusuri jalanan utama kota davao ke arah utara. Sekitar
1 jam perjalanan. Di sungai davao tempat kami rafting terlihat arus begitu
deras dan kencang akibat masih hujan beberapa hari sebelumnya. Rafting yang
luar biasa. Jujur ini rafting keempat yang pernah saya lakukan, tapi sensasi
rafting di arus sungai davao yang begitu deras sampai beberapa dari kami sempat
jatuh ke sungai dan hampir hanyut merupakan pengalaman yang sulit dilukiskan
dengan kata-kata. Bulan Januari memang bulan terbaik untuk rafting karena arus
sungai masih sangat deras.
Bagi turis asing atau bahkan warga filipina
sendiri, Davao mungkin kurang begitu terkenal sebagai tujuan utama wisata,
namun dengan segala keunikannya dan pesonanya, Davao sesungguhnya menawarkan
banyak tempat eksotik untuk dijelajahi
terutama bagi yang gemar memacu adrenalin, apalagi Davao juga merupakan titik
awal untuk menuju kota-kota di sekitarnya di Pulau Mindanao yang menawarkan
berbagai wisata adventure seperti Eden
National Park, Wakeboarding, Rafting, Mount Apo Hiking, Zip Line, dan masih
banyak lagi.
|
Zipline at Kapatagan |
|
"Becak Motor" di kota Digos |
Hari ketiga saya melanjutkan perjalanan ke
kota Kapatagan yang berada di lereng gunung apo, gunung tertinggi di Filipina
dengan menggunakan bus. Kota terdekat dari kota Kapatagan adalah Kota Digos
yang berjarak sekitar 3 jam perjalanan dengan bus dari kota Davao. Digos, kota
berhawa sejuk merupakan kota terbesar kedua di Mindanao setelah kota Davao.
Cukup unik mengamati kehidupan masyarakat di kota Digos ini. Saya sempat takjub
dengan pemandangan ojek motor yang ditumpangi 4-6 orang dalam satu motor dan
itu merupakan pemandangan yang biasa saja disini. Wow! Saya hanya mampir
sebentar di kota ini selama beberapa jam saja karena dari kota Digos, saya
harus berganti kendaraan untuk menuju kota Kapatagan yang masih berjarak 1 jam
dari kota Digos.
|
Kapatagan Traveler Fast Food |
|
The woodland, Kapatagan |
|
Mandi Air Panas di Kapatagan |
Mengapa saya memilih ke Kapatagan? Kapatagan
merupakan daerah dataran tinggi di lereng Gunung Apo yang sangat menarik.
Banyak tempat menarik dan indah untuk disinggahi di Kapatagan yang juga
merupakan titik awal untuk melakukan pendakian ke Gunung Apo. Namun saya
sendiri tidak melakukan pendakian ke Gunung Apo dikarenakan waktu yang
terbatas. Butuh waktu sekitar 3 hari 2 malam sendiri jika berniat mendaki
gunung tertinggi di Filipina ini. Yach,
mungkin lain kali!
|
Pemeriksaan Polisi menuju Mount Apo |
|
Pemandangan Gunung Apo dari Kapatagan |
Banyak tempat menarik yang bisa saya datangi
di Kapatagan ini. Menguji adrenalin dengan mencoba Zip
Line di Camp Sabros, berenang di Woodland, eksplore A gong House, mengenal
pembuatan kopi luwak khas filipina (sivet
coffee), dan mencoba mandi di beberapa mata air panas yang tersebar di
beberapa lokasi adalah beberapa aktivitas yang saya lakukan di Kapatagan. Hawa
pegunungan yang sejuk membuat pengalaman eksplore ke kota Kapatagan ini menjadi
sangat menyenangkan dan tidak terasa seharian penuh saya berada di Kapatagan.
|
Pisang-Pisang siap untuk diekspor di Kota Kapatagan |
Di Kapatagan inilah saya juga jadi bisa berkenalan
lebih dekat dengan budaya warga mindanao. Selain terkenal dengan kopi luwaknya,
ternyata Kapatagan juga terkenal dengan pisangnya untuk diekspor. Saya juga
malah baru tahu kalau ternyata pisang juga bisa diekspore. Wah! Kapatagan di
kota Digos merupakan alternatif yang cukup menarik untuk diekspore jika kita
singgah agak lama di Mindanao, Filipina.
Hari terakhir di Mindanao, saya habiskan
untuk santai di kota Davao saja, karena penerbangan saya kembali ke kota Manila
dari Davao, sebelum bertolak kembali ke Jakarta. Main ke SM Mall di Davao,
mencoba buah-buahan tradisional, berburu
kuliner olahan durian di Pasalubong, tempat yang menjual oleh-oleh khusus khas
Filipina atau sekedar duduk-duduk di taman kota sambil mengamati aktivitas
orang-orang. Perjalanan 5 hari yang sangat singkat di Mindanao. Alamnya yang
sangat menakjubkan dan masih banyak surga alam lain yang tersembunyi disini
tentu tak akan pernah saya lupakan. More Fun in Mindanao ^_^
Pernah dengat kota Davao, Mindanao. ternyata banyak tempat menarik juga ya Mas Auf.
BalasHapusiya.. main kesana nggih
BalasHapuskebanyakan wisata alam ya disana, waktu itu gue cuma di sekitaran manila doang, next time wajib ke mindanao nih.
BalasHapusbtw ada iten lengkap serta list budgetnya ga?
Reza Fahlevi
wah asiknya, yang rafting seperti rafting di gravity adventure bandung pak
BalasHapus