Senin, 19 Januari 2015

MORE FUN IN MINDANAO, PHILIPINNES

People Park, Davao, Mindanao
Pulau Mindanau merupakan pulau terbesar kedua di Filipina setelah Pulau Luzon dan terletak di ujung paling selatan Filipina. Butuh waktu 2 jam naik pesawat lagi dari Ibukota Filipina, Manila. Ini merupakan kunjungan saya yang kedua di Filipina setelah pada kunjungan saya yang pertama hanya berkutat di sekitar ibukota Manila saja. Entah apa yang ada di benak saya waktu itu sehingga memutuskan untuk pergi ke Mindanao. Sesuai dengan slogan pariwisata Filipina " More Fun in Philippines", saya berharap saya juga bisa "fun" di Mindanao. Hehe

Kunjungan saya di bulan Januari 2014 bertepatan dengan selesainya angin topan yang menerjang Filipina pada bulan November dan Desember. Tadinya sempat ragu apakah akan tetap melanjutkan perjalanan karena Filipina baru saja diterjang badai topan, namun setelah riset dan mencari informasi kesana kemari ternyata bulan Januari merupakan bulan yang cuacanya cukup bagus untuk ke Filipina. Cuaca tidak panas dan sudah tidak ada hujan deras pula, hanya sesekali mendung dan hujan dengan intensitas ringan. Saya sendiri menghabiskan sekitar 5 hari di pulau ini dengan mengunjungi beberapa kota seperti Davao, Kapatagan, dan Digos.

Davao City Hall
Davao, terletak di ujung paling selatan, Pulau Mindanao, Filipina, sudah sangat dekat dengan ujung paling utara Indonesia di Sangihe, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, merupakan kota terbesar di Pulau Mindanau, sekaligus sebagai pintu gerbang jika kita ingin mengunjungi kota-kota lain di pulau Mindanao. Mengapa harus ke Davao atau Mindanao? Padahal masih banyak tempat-tempat menarik lain di Filipina daripada mengunjungi Pulau Mindanao yang selama ini lebih terkenal  sebagai daerah yang terisolir dan tidak aman. Selain karena memang tiket pesawat promo ke Davao sudah ada di genggaman, ternyata setelah saya cari info kesana kemari, Davao memang menawarkan tempat – tempat yang menarik dan eksotik untuk di kunjungi.

Davao
Gereja di Davao
Masuk Museum Davao
Di jantung kota metropolitan Davao terdapat People’s Park, salah satu taman kota paling bersih dan hijau di negara itu. Tempat rekreasi yang luas ini terkenal karena patung-patung penduduk asli yang berukuran seperti aslinya, karya seniman Mindanaoan, Kublai Millan.  Begitu saya masuk ke dalam People’s Park, terdapat patung durian dalam ukuran besar dan koleksi berbagai spesies bambu yang sangat banyak juga tanaman endemik lainnya. Pada malam hari, penduduk setempat berduyun-duyun ke People’s Park untuk menyaksikan air mancur yang memesona.

Mengapa ada patung durian di People’s Park? Demikian pula ada monumen durian yang langsung menyambut saya di Bandara Davao? Ya, Davao memang terkenal dengan buah Duriannya dan  memasok durian untuk Filipina. Banyak snack atau makanan olahan dari durian yang ada di kota Davao seperti durian coffee, durian cheesecake, durian candy, dll. Bagi penggemar durian, wajib hukumnya kesini. :).

Pomelo, buah khas Mindanao
Makanan olahan dari Durian khas Davao
Mempelajari sejarah kota Davao  dan orang-orangnya dengan mengunjungi beberapa museum di Davao juga merupakan aktivitas yang cukup menarik. Davao Museum of History, Mindanao Folk Arts Museum yang terletak di daerah Matina, Philippine-Japan Museum di daerah Calinan, dan Museum Dabawenyo yang dijuluki sebagai museum rakyat adalah beberapa museum di Davao yang wajib dikunjungi. Salah satu yang saya rekomendasikan yakni Davao Museum of History atau museum sejarah Davao. Dari museum ini saya juga baru tahu bahwa ternyata masih terdapat hubungan kekerabatan yang dekat antara orang mindanao dengan orang minahasa di sulawesi utara, serta orang sulu di Sabah, Malaysia. Wah!

Menikmati kehidupan malam di Davao, saya habiskan dengan mengunjungi Matina Town Square (MTS) dan menikmati pertunjukan live music. Jika kita berkunjung ke MTS pada hari Selasa dan Kamis malam, terdapat pertunjukan musik dan tarian tradisional secara cuma-cuma. Di MTS ini juga berjajar kafe-kafe dan restoran yang enak buat hang out. live music  yang suaranya sampai memekakkkan telinga di dekat panggung utama MTS pun sampai dini hari.

Hari kedua di kota Davao, saya mencoba ikut paket rafting di sungai davao yang sudah saya booking sebelumnya. Dengan harga sekitar 1500 peso (Sekitar Rp 400ribu), saya mendapatkan kaos, CD foto, makan siang, dan paket rafting terjauh selama kurang lebih 4 jam termasuk antar jemput dari meeting point ke lokasi rafting. Wow! Harga yang cukup bersahabat. Meeting point berkumpulnya orang-orang yang akan rafting berada di Davao Riverfront Complex dimana didalamnya terdapat Crocodile Park, salah satu tempat yang sangat populer dikunjungi warga Davao. DI komplek ini juga terdapat Davao Butterfly House dan Tribu K’Mindanawan, sebuah desa adat yang seingkali menampilkan tari-tarian tradisional.

Siap-Siap Rafting di Davao River
Ganasnya Rafting di Davao :p

Di Davao Riverfront Complex ini, kami dibagi menjadi beberapa kelompok rafting dan dijelaskan mengenai kondisi rafting di lapangan. Diputarkan pula video mengenai rafting yang akan kita lakukan dimana banyak perahu karet yang sampai terbalik atau hanyut. Agak menyiutkan nyali kami sih sebetulnya, but the show must go on :D. Pada hari itu, tidak banyak orang yang rafting, hanya ada sekitar 4 kelompok dimana satu kelompok sekitar 6-8 orang dengan 1 guide dan jumlah turis asing atau non-filipina yang ikut rafting hanya dua orang termasuk saya. Hehe!

Sambil menunggu mobil jemputan kami datang dan mengantar kami ke titik awal rafting, saya melihat-lihat terlebih dahulu Davao Riverfront Complex ini yang ternyata sangat luas. Ada kebun binatang dengan binatang utamanya yang paling banyak adalah buaya. Entah mengapa buaya? Apakah memang karena banyak buaya yang hidup di Pulau Mindanao ini? Ada ribuan buaya di Davao Riverfront Complex ini. Wow! Banyak pula spesies burung dan bahkan orang utan.


Perjalanan dari Davao Riverfront Complex  ke lokasi rafting lumayan jauh menyusuri jalanan utama kota davao ke arah utara. Sekitar 1 jam perjalanan. Di sungai davao tempat kami rafting terlihat arus begitu deras dan kencang akibat masih hujan beberapa hari sebelumnya. Rafting yang luar biasa. Jujur ini rafting keempat yang pernah saya lakukan, tapi sensasi rafting di arus sungai davao yang begitu deras sampai beberapa dari kami sempat jatuh ke sungai dan hampir hanyut merupakan pengalaman yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Bulan Januari memang bulan terbaik untuk rafting karena arus sungai masih sangat deras.

Bagi turis asing atau bahkan warga filipina sendiri, Davao mungkin kurang begitu terkenal sebagai tujuan utama wisata, namun dengan segala keunikannya dan pesonanya, Davao sesungguhnya menawarkan banyak tempat  eksotik untuk dijelajahi terutama bagi yang gemar memacu adrenalin, apalagi Davao juga merupakan titik awal untuk menuju kota-kota di sekitarnya di Pulau Mindanao yang menawarkan berbagai wisata adventure seperti Eden National Park, Wakeboarding, Rafting, Mount Apo Hiking, Zip Line, dan masih banyak lagi.

Zipline at Kapatagan
"Becak Motor" di kota Digos
Hari ketiga saya melanjutkan perjalanan ke kota Kapatagan yang berada di lereng gunung apo, gunung tertinggi di Filipina dengan menggunakan bus. Kota terdekat dari kota Kapatagan adalah Kota Digos yang berjarak sekitar 3 jam perjalanan dengan bus dari kota Davao. Digos, kota berhawa sejuk merupakan kota terbesar kedua di Mindanao setelah kota Davao. Cukup unik mengamati kehidupan masyarakat di kota Digos ini. Saya sempat takjub dengan pemandangan ojek motor yang ditumpangi 4-6 orang dalam satu motor dan itu merupakan pemandangan yang biasa saja disini. Wow! Saya hanya mampir sebentar di kota ini selama beberapa jam saja karena dari kota Digos, saya harus berganti kendaraan untuk menuju kota Kapatagan yang masih berjarak 1 jam dari kota Digos.

Kapatagan Traveler Fast Food
The woodland, Kapatagan
Mandi Air Panas di Kapatagan
Mengapa saya memilih ke Kapatagan? Kapatagan merupakan daerah dataran tinggi di lereng Gunung Apo yang sangat menarik. Banyak tempat menarik dan indah untuk disinggahi di Kapatagan yang juga merupakan titik awal untuk melakukan pendakian ke Gunung Apo. Namun saya sendiri tidak melakukan pendakian ke Gunung Apo dikarenakan waktu yang terbatas. Butuh waktu sekitar 3 hari 2 malam sendiri jika berniat mendaki gunung tertinggi di  Filipina ini. Yach, mungkin lain kali!

Pemeriksaan Polisi menuju Mount Apo
Pemandangan Gunung Apo dari Kapatagan
Banyak tempat menarik yang bisa saya datangi di Kapatagan ini. Menguji adrenalin dengan mencoba  Zip Line di Camp Sabros, berenang di Woodland, eksplore A gong House, mengenal pembuatan kopi luwak khas filipina (sivet coffee), dan mencoba mandi di beberapa mata air panas yang tersebar di beberapa lokasi adalah beberapa aktivitas yang saya lakukan di Kapatagan. Hawa pegunungan yang sejuk membuat pengalaman eksplore ke kota Kapatagan ini menjadi sangat menyenangkan dan tidak terasa seharian penuh saya berada di Kapatagan.

Pisang-Pisang siap untuk diekspor di Kota Kapatagan
Di Kapatagan inilah saya juga jadi bisa berkenalan lebih dekat dengan budaya warga mindanao. Selain terkenal dengan kopi luwaknya, ternyata Kapatagan juga terkenal dengan pisangnya untuk diekspor. Saya juga malah baru tahu kalau ternyata pisang juga bisa diekspore. Wah! Kapatagan di kota Digos merupakan alternatif yang cukup menarik untuk diekspore jika kita singgah agak lama di Mindanao, Filipina.

Hari terakhir di Mindanao, saya habiskan untuk santai di kota Davao saja, karena penerbangan saya kembali ke kota Manila dari Davao, sebelum bertolak kembali ke Jakarta. Main ke SM Mall di Davao, mencoba buah-buahan tradisional,  berburu kuliner olahan durian di Pasalubong, tempat yang menjual oleh-oleh khusus khas Filipina atau sekedar duduk-duduk di taman kota sambil mengamati aktivitas orang-orang. Perjalanan 5 hari yang sangat singkat di Mindanao. Alamnya yang sangat menakjubkan dan masih banyak surga alam lain yang tersembunyi disini tentu tak akan pernah saya lupakan. More Fun in Mindanao ^_^

4 komentar:

  1. Pernah dengat kota Davao, Mindanao. ternyata banyak tempat menarik juga ya Mas Auf.

    BalasHapus
  2. kebanyakan wisata alam ya disana, waktu itu gue cuma di sekitaran manila doang, next time wajib ke mindanao nih.

    btw ada iten lengkap serta list budgetnya ga?

    Reza Fahlevi

    BalasHapus